Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengirimkan surat permintaan pencegahan bepergian keluar negeri ke Direktorat Jendral Imigrasi terhadap tiga karyawan swasta yang diduga terkait dengan penyidikan kasus dugaan suap Bupati Bogor Rachmat Yasin
"Atas nama 3 orang, atas nama Teteng Rosita karyawan swasta, Robin Zulkarnen, Heru Tandaputra, karyawan swasta juga," kata Johan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (14/5/2014).
Johan menambahkan, pencegahan dilakukan agar KPK mudah mengumpulkan keterangan para saksi yang dinilai penting berkaitan dengan kasus suap pengurusan izin pembebasan lahan di Puncak, Kabupaten Bogor.
"Maksud dan tujuan pencegahan adalah, agar sewaktu-waktu yang bersangkutan diperiksa sebagai saksi di KPK, yang bersangkutan tidak sedang bepergian ke luar negeri," tambah Johan lagi.
KPK telah menangkap tangan Bupati Bogor Rachmat Yasin pada hari Rabu 7 Mei 2014. Dia duga menerima suap berkaitan dengan pembebasan kawasan hutan di Kabupatean Bogor seluas 2.754 hektar.
Pada hari yang sama KPK juga menangkap dua orang lainnya yakni dan menyita uang senilai Rp1,5 miliar. KPK menduga total uang suap yang dijanjikan mencapai Rp5 miliar yang dibayar secara mencicil.
Hingga kini KPK sudah memeriksa sejumlah orang dekat Rachmat Yasin, termasuk ajudan, asisten yang berstatus PNS sampai supir Rachmat Yasin.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Sepekan Lebih Kritis, Siswa SMP Korban Bullying di Tangsel Meninggal Usai Dipukul Kursi
-
Percepat Penanganan, Gubernur Ahmad Luthfi Cek Lokasi Tanah Longsor Cibeunying Cilacap
-
Ribuan Peserta Ramaikan SRGF di Danau Ranau, Gubernur Herman Deru Apresiasi Antusiasme Publik
-
Heboh Pakan Satwa Ragunan Dibawa Pulang Petugas, Pramono Membantah: Harimaunya Tak Keluarin Nanti
-
Jejak Karier Mentereng Mayjen Agustinus Purboyo, Kini Pimpin 'Pabrik' Jenderal TNI AD Seskoad
-
Apa Ketentuan Pengangkatan Honorer PPPK Paruh Waktu 2025? Ini Aturan KemenpanRB
-
Pramono Ungkap Fakta Baru Buntut Ledakan SMAN 72: Banyak Siswa Ingin Pindah Sekolah
-
Aksi Heroik 10 Anjing Pelacak K9, Endus Jejak Korban Longsor Maut di Cilacap
-
Finish 10K BorMar 2025 dalam 81 Menit, Hasto Kristiyanto Lampaui Capaian Pribadi: Merdeka!
-
Sriwijaya Ranau Gran Fondo 2025 Tegaskan Seruan Gubernur Herman Deru: Jaga Alam Demi Pariwisata