Suara.com - Balapan Formula 1 (F1) seri keenam musim ini, Grand Prix (GP) Monaco, akan segera digelar di Sirkuit Monte Carlo, akhir pekan ini. Diawali dengan sesi latihan pada Kamis (22/5/2014), puncak balapan sendiri akan digelar pada Minggu sekitar pukul 14.00 waktu setempat (pukul 19.00 WIB).
Para penggemar balap harusnya sudah tahu keistimewaan seri balapan yang satu ini, terutama yaitu sirkuitnya yang non-permanen alias menggunakan jalanan kota. Monte Carlo dan Monaco sendiri dikenal sebagai kota dan negeri wisata yang padat, dengan berbagai agenda kegiatan senantiasa meramaikannya, mulai dari event bisnis, fashion show, hingga perjudian.
Digelar di tengah segala kesibukan itu, GP Monaco kemudian bisa disebut sebagai sebuah "keajaiban", karena suasana dan gengsi pertarungan balapnya tak kalah dengan yang digelar di sirkuit permanen. Bahkan oleh banyak pihak, GP Monaco sangat istimewa dan dinilai sebagai salah satu GP terkemuka dalam kalender balap F1.
Lantas, bagaimana penyelenggara GP Monaco mengurusi dan mempersiapkan segala sesuatunya untuk ajang itu? Berikut petikan wawancara yang dimuat situs Formula1.com dengan Michel Ferry, Komisioner Umum Automobile Club de Monaco, pihak penyelenggara balapan (dimuat dalam dua bagian):
Seberapa awal (pihak) Anda harus mulai bekerja untuk menyiapkan GP ini?
Tergantung pada tahun (musim balapan) yang mana sebenarnya. Saat kami menggelar Historic Grand Prix yang berlangsung dua tahun sekali, kami harus mulai bekerja 7 pekan sebelum agenda balap F1. Tahun-tahun di luar itu, kami harus bekerja 6 pekan sebelumnya --itu waktu minimal yang dibutuhkan untuk membangun semua pembatas, pagar, kawat pagar, tempat duduk penonton (grandstand), bangunan-bangunan dan lainnya.
Apa saja logistik yang dibutuhkan dalam persiapan ini, baik dari segi manusia maupun peralatannya?
Kami menggunakan jasa swasta untuk membangun grandstand, pembatas dan lainnya itu. Tiap tahun, kami mendiskusikan perencanaannya dengan mereka, dan tahun ini kami punya enam perusahaan yang kami kontrak. Untuk material, kami butuh banyak sekali. Ada sekitar 21 km bahan pagar pengaman, sekitar 1 km pembatas Tecpro, sekitar 20.000 meter persegi kawat pagar, 1,5 ton bahan grandstand, 3.000 ban pembatas, 800 alat pemadam api (satu pemadam tiap 15 meter) dan 9 crane. Untuk membangun itu semua, kami mempekerjakan sekitar 250 orang, yang dibayar oleh perusahaan-perusahaan yang sudah dikontrak. Lalu saat balapan sendiri, kami punya lebih dari 2.000 orang yang bekerja, kebanyakan relawan seperti marshal dan petugas (steward), juga para polisi dan dokter yang dibayar.
Di mana semua peralatan dan bahan itu disimpan?
Tentu saja, tidak ada cukup tempat di Monaco, apalagi kami menggunakan semua bahan itu tiap tahun. Jadi kami punya unit penyimpanan khusus di lokasi terdekat, di Nice (Prancis) dan juga Italia, untuk menyimpan semuanya. Kami juga baru saja menyewa beberapa unit besar (penyimpanan) di perbatasan Italia untuk menghadapi kebutuhan infrastruktur balapan kali ini.
Lalu, seberapa lama pula nantinya membongkar itu semua?
Enam pekan membangunnya, tiga pekan membongkarnya. Lebih mudah memang untuk membongkar. Dan itulah kenyataan dalam kehidupan ini, selalu lebih mudah menghancurkan ketimbang membangun (segala sesuatu)!
Apakah ada bagian atau area tertentu yang menyulitkan dalam pembangunannya?
Pekerjaan terbesar adalah mendirikan menara pengawas balapan, lantaran infrastruktur yang dibutuhkannya. Pit, pit lane, paddock, semua crane; itu semua gampang sekarang karena kami sudah tahu caranya. Tapi untuk menara kontrol, Anda perlu TV, FOM, FIA, ACM, layanan darurat dan lain-lain --ada banyak orang dan banyak kebutuhan berteknologi tinggi. Namun juga, tantangan terbesar menurut saya sebenarnya adalah menjadi salah satu organisasi GP Formula 1 di sirkuit non-permanen yang terbaik --jika bukan yang paling baik. Enam pekan sebelum balapan tak ada apa-apa; tiga pekan setelahnya juga tidak. Kami membangun sesuatu yang luar biasa, yang setaraf dengan venue GP lainnya, cuma bedanya (sirkuit) mereka permanen. Itulah keajaibannya, di situlah tantangan terbesarnya. Pada Februari atau Maret ini hanyalah kota normal, tetapi pada Juni sudah seperti sirkuit permanen. Transformasinya itu yang memamng bisa disebut sedikit "gila". (Formula1.com/Bersambung)
*Bagian berikutnya menyinggung sisi keamanan GP Monaco, juga pengaruhnya terhadap kota dan warganya, dan lain-lain.
Berita Terkait
-
Arena Balap Indoor Baru di Jakarta, Destinasi Sportainment yang Bikin Adrenalin Meledak
-
Kisah Pemilik Bengkel Disulap Jadi Pembalap Profesional di Sirkuit Mandalika
-
Siapa Rendy Varera? Cah Kediri Peraih Medali Pertama Indonesia di SEA Games 2025
-
Rendy Varera Sumbang Medali Pertama untuk Indonesia di SEA Games Thailand 2025
-
Kalah 2 Poin Saja, Max Verstappen Tetap Bangga Meski Gagal Rebut Gelar Juara Dunia F1 2025
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Misteri Sekeluarga Tewas di Tol Tegal: Mesin Mati AC Nyala, Pengemudi Sempat Tolak Bantuan Medis
-
Marak Kepala Daerah Kena OTT, Golkar Serukan Evaluasi Total Sistem Seleksi Pemimpin
-
Revolusi Digital GM FKPPI: Kaderisasi Kini Berbasis AI, Fokus Cetak Kualitas
-
Genangan Air di Jeruk Purut Bikin Transjakarta Rute 6T Dialihkan, Cek Titik yang Tak Disinggahi
-
Wacana Penunjukan Langsung Dinilai Tak Demokratis, FPIR: Bahaya Kapolri Ditunjuk Langsung Presiden
-
Hujan Deras Jumat Sore, Warga Pela Mampang Dikepung Banjir, Ketinggian Air Ada yang Mencapai 60 Cm
-
BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan Resmi Go Live Nasional Penjaminan Dugaan KK/PAK di Aplikasi
-
Praktik Lancung 8 ASN Kemnaker: Agen Izin TKA Diperas Rp135 Miliar Vespa dan Innova Jadi Syarat
-
Kok Bisa Hiu Tutul Sering 'Nyasar' ke Pantai Indonesia? Ternyata Ini Alasannya!
-
Tragedi Sungai Lusi: 5 Santriwati Penghafal Alquran di Blora Ditemukan Tak Bernyawa