Suara.com - Sekretaris Jenderal Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda menilai faktor ekonomi bukan faktor utama yang memicu seseorang melakukan kejahatan seksual.
"Ekonomi bukanlah faktor utama, walaupun itu juga termasuk di dalamnya," kata Erlinda dalam diskusi bertajuk Kejahatan Seksual Anak: Predator Seks VS Penegakan Hukum di balai wartawan Polda Metro Jaya, Jumat (23/5/2014).
Erlinda mengatakan pandangan tersebut telah diperkuat oleh pendapat para ahli, termasuk kalangan psikolog.
Erlinda menyebut tiga faktor utama yang memicu terjadinya kasus kejahatan seksual. Pertama, pola asuh keluarga, yakni tentang bagaimana orangtua memberikan pelajaran moral kepada anak. Saat ini, menurut Erlinda, perhatian sebagian orangtua kepada putra-putri di rumah masih sangat minim.
Kedua, pengaruh pornografi. Menurut Erlinda, anak usia 7-9 tahun ke atas apabila menonton hal-hal yang berbau pornografi akan sel-sel saraf korteks-nya akan rusak. Tapi karena ini terkait dengan saraf, maka sangat sulit dideteksi sehingga keluarga tidak bisa mengetahuinya.
Ketiga, kata Erlinda, barulah faktor ekonomi yang lemah.
Setelah mengetahui faktor-faktor pemicu orang melakukan kejahatan seksual, para orangtua diimbau untuk lebih peduli pada perkembangan anak.
Kasus kejahatan seksual kembali menjadi berita utama media massa di bulan-bulan belakangan ini. Misalnya kasus sodomi di Jakarta International School (JIS), Pondok Indah, Jakarta Selatan. Korbannya anak TK dan pelakunya adalah para pekerja di sekolah tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
Terkini
-
Halim Kalla Diperiksa 9 Jam Terkait Korupsi PLTU Mangkrak Rp1,35 Triliun
-
Cegah Lonjakan Harga Jelang Nataru, Prabowo Minta Ganti Menu MBG dengan Daging dan Telur Puyuh
-
Cegah Inflasi Akibat MBG, Pemerintah Rencanakan Pembangunan Peternakan dan Lahan Pertanian Baru
-
Remaja Perempuan Usia 15-24 Tahun Paling Rentan Jadi Korban Kekerasan Digital, Kenapa?
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob