Suara.com - Ada fakta menarik dari ponsel yang dipakai presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama. Kabarnya, selain hanya bisa digunakan untuk menelepon 10 orang saja, ponsel itu tidak bisa dipakai untuk mengunduh game seperti Angry Birds maupun Candy Crush.
Menjadi pemimpin sebuah negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebebasan, Barack Obama ternyata tidak terlalu bebas juga. Presiden kulit hitam pertama AS itu tidak bisa menghabiskan waktu untuk memainkan game-game populer di smartphone-nya.
Hal itu diungkap oleh mantan direktur teknik Badan Keamanan Nasional AS (NSA) Richard George. Menurut George, NSA membekali Obama dengan sebuah smartphone Blackberry. Bukan sembarang Blackberry tentunya. Smartphone itu sudah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga aman dari serangan peretas.
Selain dienkripsi sehingga tidak bisa dibobol peretas, ponsel pintar Obama juga tidak bisa dipakai untuk mengunduh aplikasi-aplikasi pelengkap seperti game. Pasalnya, aplikasi semacam itu dikhawatirkan bisa dimanfaatkan peretas sebagai jalan masuk ke sistem keamanan ponsel Obama.
"Semua fungsi yang tidak benar-benar diperlukan dibuang," kata Richard George seperti dikutip CNN Money.
Menurut George, setiap fitur smartphone bisa dijadikan celah bagi peretas. Kabarnya, smartphone Obama hanya menyimpan 10 nomor, yang antara lain adalah nomor telepon para ajudan dan kemungkinan anggota keluarganya. Para ajudan dan anggota keluarganyapun memakai jenis smartphone yang sama.
Menurut lansiran The Wall Street Journal, Badan Komunikasi Gedung Putih sedang mempertimbangkan untuk mengganti Blackberry dengan Android. Badan tersebut sedang menguji coba LG dan Samsung.
Namun, hal itu dibantah oleh Blackberry. Pabrikan ponsel asal Kanada itu yakin bahwa pemerintah AS akan terus memakai Blackberry karena sistem keamanan dan efektivitas yang telah teruji.
Dalam sebuah pernyataan, Blackberry bahkan sesumbar bahwa smartphone LG dan Samsung masih belum mampu memenuhi persyaratan dan sertifikasi keamanan dari pemerintah AS. (Dailymail)
Berita Terkait
-
Direktur Inteljen AS Tuduh Barack Obama Berkhianat Karena 'Manipulasi' Pemilu
-
Era Kebangkitan BlackBerry Rasa Android, Dijual Rp 4 Jutaan
-
Daftar Harga dan Spesifikasi HP BlackBerry Terbaru 2025: Kembali Nostalgia!
-
Segini Harta Kekayaan Michelle Obama yang Kena Rumor Perceraian dengan Barack Obama
-
Diterpa Rumor Perceraian dengan Barack Obama, Michelle Obama Ungkap Fakta Sebenarnya!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Karnaval SCTV di Jember: Pesta Hiburan yang Ikut Menghidupkan Ekonomi Lokal
-
Tak Mau Renovasi! Ahmad Sahroni Pilih Robohkan Rumah Usai Dijarah Massa, Kenapa?
-
Borobudur Marathon 2025 Diikuti Peserta dari 38 Negara, Perputaran Ekonomi Diprediksi Di Atas Rp73 M
-
Langsung Ditangkap Polisi! Ini Tampang Pelaku yang Diduga Siksa dan Jadikan Pacar Komplotan Kriminal
-
Transfer Pusat Dipangkas, Pemkab Jember Andalkan PAD Untuk Kemandirian Fiskal
-
Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Dipindah Kamar, Polisi Segera Periksa Begitu Kondisi Pulih
-
Robohkan Rumah yang Dijarah hingga Rata Dengan Tanah, Ahmad Sahroni Sempat Ungkap Alasannya
-
Jelang Musda, Rizki Faisal Didukung Kader Hingga Ormas Pimpin Golkar Kepri
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Arief Meninggal di Indekos, Kenapa?
-
Guru Besar UEU Kupas Tuntas Putusan MK 114/2025: Tidak Ada Larangan Polisi Menjabat di Luar Polri