Suara.com - Kelompok teroris Boko Haram diduga telah menewaskan 28 orang dan membakar rumah-rumah dalam sebuah serangan di utara Nigeria, demikian dikatakan polisi setempat. Serangan mematikan itu terjadi Kamis (22/5/2014) di pelosok negara bagian Borno, yang menjadi pusat perjuangan Boko Haram.
Salah satu dari tiga serangan itu terjadi di Chibok, dekat perbatasan Kamerun. Di tempat itu pula Boko Haram menculik 200 siswi bulan lalu. Serangan paling mematikan terjadi di Kerenua, dekat perbatasan dengan Niger. Puluhan militan menembaki warga desa dan menewaskan 20 orang.
Sejak penculikan ratusan siswi sekolah pada 14 April sila, sudah 450 orang yang tewas di ujung bedil Boko Haram. Kelompok yang kini tengah diburu oleh Nigeria, Amerika Serikat, dan Inggris itu juga telah membom dua kota besar di Nigeria yakni Abuja dan Jos.
Serangan di Jos sendiri kembali terjadi pada Sabtu (24/5/2014), ketika seorang pembom bunuh diri menyasar kerumunan warga yang sedang menggelar nonton bareng final Liga Champions antara Atletico Madrid dengan Real Madrid.
Untungnya serangan itu gagal karena mobil yang dikemudikan pembom bunuh diri itu meledak sebelum mencapai kerumunan penonton.
Boko Haram mengawali perjuangannya untuk menegakkan negara Islam di Afrika sejak 2009 di ibu kota negara bagian Borno, Maiduguri. Awalnya mereka hanya menyasar petugas keamanan dan militer.
Nigeria kini sudah menerima bantuan dari AS, Inggris, Prancis, dan Cina. Pekan lalu sekitar 80 tentara AS tiba di Chad untuk mengawali misi pembebasan ratusan siswi sekolah yang masih ditahan Boko Haram. (Reuters)
Berita Terkait
-
Bantu Cari Korban Penculikan Boko Haram, AS Kirim 80 Tentara
-
Serangan Boko Haram Tewaskan 30 Orang
-
Nigeria Tolak Pertukaran Tahanan Pemerintah dengan Gadis yang Diculik
-
Demi Bebaskan 200 Gadis yang Diculik, Nigeria Siap Berunding dengan Boko Haram
-
Boko Haram Tawarkan Pertukaran 200 Gadis dengan Tawanan Pemerintah
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara
-
Gerakan 'Setop Tot tot Wuk wuk' Sampai ke Istana, Mensesneg: Semau-maunya Itu
-
Koalisi Sipil Kritik Batalnya Pembentukan TGPF Kerusuhan Agustus: Negara Tak Dengarkan Suara Rakyat!