Suara.com - Duet pasangan capres cawapres Joko Widodo (Jokowi) Jusuf Kalla (JK) berbarengan meluruskan soal video wawancara JK yang menyatakan Jokowi belum pantas menjadi presiden dan beredar sejak, Senin (26/5/2014), kemarin.
Menurut JK, video yang dibuat dua tahun lalu itu untuk melarang Jokowi menjadi capres sudah tepat.
"Itu sudah saya jelaskan, video itu dua bulan setelah dia menjabat (Gubernur), wajar saja kan baru, kalau dua bulan saya mengatakan dia cocok jadi calon presiden, marah semua orang Jakarta," kata JK, di Taman Suropati, Menteng, Jakarta, Selasa (27/5/2014).
Dia menambahkan, untuk saat ini, dengan pengalaman dua tahun di Jakarta, Jokowi memang layak menjadi capres.
"Kan saya katakan harus ada pengalaman, dua tahun pengalaman hebat mengatur (Jakarta) ini. Jadi tentu harus dikatakan juga kita akan mengisi masing-masing sinergi untuk itu," tutur JK.
Sementara itu di tempat yang sama, Jokowi mengatakan, wajar komentar yang ada di video yang tersebar lewat jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter, plus melalui pesan di Blackberry Messanger (BBM).
"Jadi gini, komentar Pak JK saat itu kan saya baru dua bulan, ya wajar kan kita belum mendeliver program kita untuk diberikan ke masyarakat. Jadi wajar kalau Pak JK bilang gitu, masa baru dua bulan sudah dicapreskan, ya marah semua," tutur Jokowi.
Dia pun menyatakan kematangannya untuk menjadi capres. Untuk saat ini, Jokowi mengatakan dirinya sudah siap.
"Tapi kalau sekarang, tanya komentar Pak JK, beda pasti. Karena sudah melihat yang saya dikerjakan, masyarakat juga sama," tuturnya.
Jokowi malah menyatakan, jangan menggunakan video ini sebagai alat kampanye hitam. Menurutnya, lebih baik memaparkan program masing-masing untuk mencari simpati calon pemilih.
"Saya kira cara-cara kampanye seperti itu tidak mendidiklah. Saya kira berikan pendidikan politik yang baik, adu visi misi, adu program, adu gagasan, adu mencarikan solusi dari suatu masalah, adu mencarikan jalan keluar dari persoalan-persoalan yang ada. Saya kira baru, kita kalau mau berikan pendidikan politik kayak gitu," tutur Jokowi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
Pilihan
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
Terkini
-
Dicokok KPK usai 2 Kali Mangkir, Jejak 'Panas' Menas Erwin Penyuap Eks Pejabat MA Hasbi Hasan
-
DPRD DKI Soroti Tiga Kecelakaan Transjakarta: Ada Bolong-Bolong di Pengawasan
-
Sosok M Tauhid Hamdi, Eks Bendahara Asosiasi Muslim Diperiksa dalam Korupsi Haji
-
Dijemput Paksa KPK, Menas Erwin Masih Diperiksa: Langsung Ditahan?
-
Dokter Tifa Soal Ijazah SMP Gibran: Kalau Tak Bisa Dibuktikan, Indonesia Punya Wapres Lulusan SD!
-
Ketemu Prabowo di AS, Bos FIFA Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Sepak Bola Indonesia
-
Siapa Tan Shot Yen? Dokter Gizi Lulusan Filsafat yang 'Semprot' Program MBG di Depan DPR
-
SPayLater Bayar QRIS Bareng Lyodra: Belanja Offline Lebih Mudah, Bonus Aktivasi dan Serba Seribu!
-
"Kualitasnya Ngehek": Dokter Tan Shot Yen Bongkar Borok MBG, dari Burger di Papua Susu Bikin Diare
-
3 Kerja Sama Strategis IndonesiaKanada : Pemangkasan Tarif Impor hingga Penguatan Pertahanan