Suara.com - Maraknya kampanye hitam menjelang pemilu presiden menjadi gambaran bahwa para calon presiden dan calon wakil presiden mempunyai mental yang parah.
Koordinator Gerakan Indonesia Bersih Adhie Massardi mengatakan, para capres-cawapres tidak memiliki kesiapan mental untuk memimpin bangsa besar seperti Indonesia.
“Jadi kalau hanya karena dibilang imannya diragukan, surat nikahnya dipublikasikan, atau dibilang capres jomblo serta disangka psikopat sudah blingsatan, lalu teriak-teriak diserang kampanye hitam, sungguh, orang yang demikian itu kalau sudah jadi pemimpin akan menyerahkan apa saja yg diminta orang asal kedudukannya tidak dirampas,” tambah jubir presiden era Gus Dur ini.
Adhie menyarankan capres-cawapres itu menonton film Independence Day (1996), Air Force One(1997) dan Wild Wild West (1999), yang mengisahkan ketegaran dan keheroikan presiden Amerika Serikat yang berani berhadapan langsung dengan yang akan mengancam bangsa dan negaranya.
Kata Adhie, setiap kandidat presiden Amerika tak ada yang mengeluh di-black campaign. Karena bagi publik AS hal itu dianggap bagian dari tes mental calon pemimpin negeri yg besar.
“Kita masih ingat Obama dulu dituduh anak teroris karena bapaknya orang Kenya, dan waktu kecil tinggal di Indonesia, negara yg mereka kenal sarang teroris!” ungkap Adhie, dalam pesan pendek yang diterima suara.com, Selasa (27/5/2014).
Secara khusus, Adhie minta agar Jokowi tidak cengeng dan terus mengeluhkan kampanye hitam seperti dilakukan SBY dulu untuk menarik simpati rakyat dalam pemilu.
“Contohlah Gus Dur. Diteror sepanjang hayatnya. Saat presiden, setiap hari saya dengar ancaman dikudeta. Tapi Gus Dur tetap tegar. Bahkan saat digulingkan secara inkonstitusional dan digantikan Megawati, dan dari PKB disingkirkan Muhaimin dkk,” tegas Adhie.
Berita Terkait
-
Prabowo Patriot Dikelilingi 'Idiot'? Adhie Massardi Beri Peringatan Keras!
-
Mengurai Jerat Hoaks di Panggung Pemilu: Strategi Licik yang Masih Laku
-
Hari Pencoblosan Tinggal 17 Hari, Pramono Ingatkan Timsesnya Tak Lakukan Kampanye Hitam: Saya Enggak Mau
-
Terungkap! Artis Cantik Ini Pernah Mau Dijodohkan dengan Prabowo, Kok Gagal Nikah?
-
Akhirnya Jadi Kenyataan! 10 Tahun Lalu Komeng Pernah Berkelakar Ingin Jadi Calon Anggota Dewan
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
Terkini
-
Dunia Sorot Soeharto Jadi Pahlawan: 'Diktator' Disematkan Gelar Kehormatan oleh Menantunya
-
Jangan Ekstrem! Pesan Tutut Soeharto untuk Pengkritik Gelar Pahlawan Sang Ayah
-
Gelar Pahlawan Tak Hapus Dosa Orde Baru? Respons Putri Soeharto Soal Tuduhan HAM dan Korupsi Ayahnya
-
Soeharto Resmi Ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional, Aktivis Sejarah: Ini Mengkhianati Reformasi
-
Pemerintah Pusat Mau Batasi Game PUBG Imbas Kejadian di SMAN 72 Jakarta, Begini Respons Pramono
-
Sudah Ditetapkan Tersangka, KPK Akan Telusuri Cara Sekda Ponorogo Bisa Menjabat hingga 12 Tahun
-
Marsinah jadi Pahlawan Nasional, Wijiati Tak Kuasa Tahan Tangis dan Cium Foto Kakak di Istana
-
Hitung-Hitungan Harga 48 Kerbau dan 48 Babi: Denda Pandji Pragiwaksono
-
Hormati Jasa Pahlawan, Belitung Salurkan Bansos Rp2,5 Juta untuk Veteran dan Janda Veteran
-
Di Balik Kontroversi Gelar Pahlawan Soeharto: Prabowo Sebut Jasa Luar Biasa, Hormati Pendahulu