Suara.com - Seorang warga binaan Lembaga Pemasyarakatan narkoba Merah Mata Palembang, Sumatera Selatan, tewas dalam kondisi mulut mengeluarkan busa, hari Selasa (10/6/2014). Korban diketahui bernama Widi Handoyo alias Sucai (44), warga binaan yang memiliki jaringan narkoba internasional.
Belum diketahui pasti penyebab kematian Sucai. Namun, korban diduga tewas lantaran mengkonsumsi obat-obatan terlarang dengan dosis berlebihan. Sucai menghembuskan nafas terakhirnya dalam perjalanan dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Merah Mata, menuju RS Pusri, Palembang.
Menurut Staf Humas RS Pusri Palembang, Taufik, belum diketahui penyebab pasti korban meninggal dunia. Taufik mengatakan, sampai di rumah sakit, dua orang dokter langsung melakukan penanganan medis. Diperkirakan yang bersangkutan meninggal dunia dalam perjalanan.
Pernyataan senada juga disampaikan Kapolsekta Sako AKP Oloan Purba. Dia mengatakan, penyebab kematian terpidana yang menjalani hukuman selama 10 tahun lebih ini, belum diketahui pasti.
"Sementara ini kita belum dapat memastikan, apakah benar terpidana ini tewas karena sakit atau akibat overdosis narkotika. Kita juga masih menunggu hasil visum dokter yang bertugas di RS Pusri ini," tegasnya.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkum HAM Sumsel Subiyantoro mengatakan, saat kejadian salah satu petugas Lapas Merah Mata mendapatkan laporan dari warga binaan lain yang mengaku bahwa Sucai tergeletak tak berdaya dengan kondisi mulutnya mengeluarkan busa, dan harus segera mungkin dibawa ke rumah sakit terdekat.
"Kita belum tahu pasti penyebab kematiannya, kita akan melakukan penyelidikan terlebih dahulu, dan memintai keterangan dari teman-teman se-kamar Sucai di Lapas Merah Mata," tegas Subiyantoro. (Antara)
Berita Terkait
-
Viral Selebgram Overdosis Anestesi, Apa Saja yang Perlu Diperhatikan saat Memilih Klinik Kecantikan?
-
Bahaya Overdosis Anestesi, Viral Seleb sampai Kejang-Kejang di Ruang Operasi
-
Bongkar Muat 'Overdosis' Bikin Macet Horor, Pramono Geram: Pelindo Tidak Profesional!
-
Polisi Mulai Selidiki Penyebab Kematian Wheesung, Diduga Alami Overdosis
-
Remaja Perempuan Meninggal karena OD Miras di Tempat Hiburan Malam Kawasan Taman Sari
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru
-
Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
-
Geledah Kantor dan Rumah Dinas Bupati Lampung, KPK Sita Uang Ratusan Juta Rupiah