Suara.com - Pengacara guru dan staf Jakarta International School (JIS) datang ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia untuk minta komisi menunjukkan bukti keterkaitan empat guru JIS dengan kasus pelecehan seksual terhadap murid, Jumat (13/6/2014). Menanggapi hal ini, KPAI menegaskan alat buktinya sudah ada.
"Ada pengaduan, setelah itu dalam proses klarifikasi kami cari penguatan bukti atas pengaduan. Cari data dan bukti untuk melengkapi pengaduan. Sampai akhirnya kita sampaikan ke polisi, dan itu rangkaian," kata Ketua KPAI Asrorun Niam Soleh di ruang rapat KPAI, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (13/6/2014).
Jawaban dari Asrorun rupanya masih dianggap pengacara guru dan staf JIS, Hotman Paris, kurang kuat. Hotman minta bukti konkrit dari KPAI.
"Ada bukti mengenai empat guru yang disebutkan itu? Yes or no?" kata Hotman.
Komisioner KPAI Bidang Hukum Muhammad Joni menegaskan KPAI memiliki bukti keterkaitan empat guru JIS dengan kasus pelecehan seksual.
"Bahwa KPAI telah terima laporan dan saya tegaskan, KPAI punya bukti yang dapat dipakai sebagai dasar. Dalam hal ini (penindakan) merupakan tugas dan wewenang polisi, terima pengaduan dan bukti termasuk pengakuan anak sebagai korban," kata dia.
Salah satu alat bukti yang dimaksud adalah pengakuan murid.
KPAI, kata Joni, bekerja berdasarkan Undang-Undang Perlindungan Anak, di mana salah satu pasalnya, Pasal 54, mengatakan guru maupun pengelola sekolah wajib menjamin perlindungan anak dari kekerasan.
"Pengakuan anak itu diakui undang-undang itu bagian signifikan dalam proses apapun, kami percaya penyidik profesional. KPAI tunduk ke undang-undang perlindungan anak pasal 54 bahwa guru maupun pengelola sekolah wajib menjamin perlindungan anak dari kekerasan, wajib," kata Joni.
Hotman lagi-lagi tidak mau menerima jawaban seperti itu. Dia minta supaya KPAI mengklarifikasi apakah benar ada empat orang guru JIS yang terlibat kasus pelecehan seksual.
Joni menjelaskan lagi bahwa Sekretaris KPAI Erlinda tidak pernah menyebut nama guru JIS secara rinci.
"Ibu Erlinda tidak pernah menyebut secara by name. Beliau menegaskan tidak pernah menyebut nama siapa yang terkait," katanya.
Erlinda sendiri juga mengatakan tidak pernah menyebut nama.
"Saya tak pernah mengatakan ada keterlibatan guru JIS, apalagi menyebut nama. Kalau saya sebutkan, itu berdasarkan pernyataan Polda terlebih dahulu ada oknum guru yang patut dicurigai," kata Erlinda.
Usai pertemuan di KPAI, Hotman tetap tidak bisa menerima sikap KPAI.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Terseret Korupsi hingga Dioperasi Ambeien, Istri Nadiem Curhat: Anak-Anak Tiap Hari Mencari Ayahnya
-
Islah di Menit Akhir? Mardiono dan Agus Suparmanto Bersatu Pimpin PPP
-
Aksi Perlawanan Menggema: Tuntut UU Ketenagakerjaan Berpihak ke Buruh!
-
Warga Dukung Pemekaran Kelurahan Kapuk: Semoga Urusan KTP Tak Lagi Ribet dan Bolak-balik
-
Perwira Junior Berpeluang Isi Jabatan Strategis, Prabowo Mau Hapus Kultur Senioritas di TNI?
-
Target Puncak Emisi Indonesia Mundur ke 2035, Jalan Menuju Net Zero Makin Menantang
-
Rakor Kemendagri Bersama Pemda: Pengendalian Inflasi sampai Imbauan Evaluasi Kenaikan Harga
-
Cegah Pencatutan Nama Buat Korupsi, Kemenkum Wajibkan Verifikasi Pemilik Asli Perusahaan via Notaris
-
Siap Rekonsiliasi dengan Kubu Agus, Mardiono Sebut Akan Difasilitasi 'Orang-orang Baik', Siapa?
-
Demo di Tengah Reses DPR: Mahasiswa Gelar 'Piknik Protes' Sambil Baca Buku, Cara Unik untuk Melawan