Suara.com - Sejumlah ormas yang kerap meneriakkan persoalan HAM dan korban pelanggaran HAM, hari ini, Jumat (13/6/2014), mendatangi Pimpinan DPR, Senayan, Jakarta, untuk mendorong mereka ikut menyelesaikan sengkarut penyelesaian pelanggaran HAM masa lalu.
Diantara aktivis ormas yang datang, di antaranya berasal dari Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Setara Institut, Imparsial.
Mereka juga mendesak agar DPR segera memanggil Panglima TNI untuk menjelaskan soal surat pemecatan bekas Danjen Kopasus Prabowo Subianto, yang kini mencalonkan diri sebagai presiden dalam ajang Pilpres 9 Juli 2014.
"Waktu semakin tipis, pimpinan DPR harus cepat koordinasi dengan presiden, kemudian harus fokus dan tajam dengan menggunakan bahan-bahan yang ada untuk memutuskannya," kata Haris Azhar di ruang rapat pimpinan DPR.
Menurut Haris, DPR menjadi salah satu lembaga negara yang paling bertanggung jawab terhadap berlarut-larutnya penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM berat masa lalu.
DPR dinilai gagal menjalankan amanat rakyat karena tidak menindaklanjuti masalah yang sudah lama.
Sementara itu, Wakil Ketua DPR Pramono Anung yang menemui perwakilan ormas berjanji bakal menindaklanjuti permintaan tersebut ke Komisi I yang membawahkan urusan pertahanan dan keamanan.
"Karena mereka berhak memutuskannya," tutup Anung.
Sebelumnya, Panglima TNI Moeldoko berencana membentuk tim investigasi untuk mencari pembocor surat pemecatan Prabowo.
Moeldoko menyatakan tim bukan hanya mencari para pembocor tapi juga sekaligus mencari tahu dimana surat pemecatan yang ditandatangani Dewan Kehormatan Perwira (DKP) TNI pada 1998 lalu.
“Dokumen ada di mana sedang saya kejar. Siapa yang membocorkan ada pidana itu,” jelas Moeldoko.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru
-
Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
-
Geledah Kantor dan Rumah Dinas Bupati Lampung, KPK Sita Uang Ratusan Juta Rupiah