Suara.com - Guruh Soekarnoputra mengatakan kesenjangan miskin dan kaya yang semakin lebar, akses pendidikan yang masih sulit dan masyarakat mengeluarkan persen pendapatan besar untuk biaya hidup, menjadi alasan utama meletakkan beban melanjutkan revolusi di pundak Jokowi.
"Revolusi kita artikan sebagai perbaikan besar-besaran dalam semua hal. Penghematan uang negara dengan mencegah kebocoran, sehingga tidak terbuang percuma," kata Guruh di acara ulang tahun Relawan Jokowi Presiden (Bara JP), dalam pernyataan pers yang diterima suara.com, Senin (16/6/2014).
Guruh menambahkan jumlah orang miskin di Indonesia sekarang ini sangat banyak. Walaupun angka-angka yang dilansir pemerintah jumlahnya berkurang, secara riil, jumlah orang miskin justru bertambah.
"Apakah kita mau berdiam diri dalam situasi negeri yang semakin bobrok? Apakah kita membiarkan kesenjangan semakin melebar?" kata Guruh dengan nada tanya, yang kemudian disambut massa dengan kata "tidak."
"Oleh karena itu, mari dukung Jokowi, mari dukung perubahan. Tak ada tidak, kita perlu mendorong perubahan dan perbaikan di semau bidang," kata Guruh.
Bara JP lahir di Gedung Indonesia Menggugat (GIM) Bandung, Jawa Barat, tempat Soekarno diadili tahun 1930, dengan pledoi berjudul "Indonesia Menggugat."
Sebelum orasi, Guruh membagi-bagikan kaos bergambar Jokowi kepada massa yang berjubel ke depan panggung. Dengan sabar, Guruh memberi kaos, juga membuat kuis berhadiah kemeja kotak-kotak.
Salah satu pertanyaan Guruh adalah hari lahir Pancasila. Orang yang menjawab benar, yaitu 1 Juni 1945, mendapat hadiah kemeja kotak-kotak. "Mari dukung Jokowi, mari dukung perubahan," kata Guruh.
Pemilu Presiden 2014 diikuti oleh dua pasangan capres-cawapres. Pasangan nomor urut pertama adalah Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Mereka diusung oleh Partai Gerindra, PPP, PKS, PAN, Golkar, dan PBB. Sedangkan pasangan nomor urut dua adalah Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang diusung oleh PDI Perjuangan, Partai Nasdem, PKB, Hanura, dan PKPI.
Proses pilpres saat ini baru memasuki tahap debat kandidat presiden. Pilpres akan diselenggarakan pada 9 Juli 2014.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Amnesty International Indonesia Tolak Nama Soeharto dalam Daftar Penerima Gelar Pahlawan Nasional
-
Dukung Revisi UU Hak Cipta untuk Lindungi Karya Jurnalistik, AMSI Serahkan Simbol Dukungan Ini
-
Prabowo Setujui Ditjen Pesantren, PDIP Siap 'Perkuat Narasi Patriotisme'
-
Polemik Utang Hingga Dugaan Markup Whoosh, PDIP Tugaskan Fraksi Lakukan Kajian
-
'Skema Mafia' Terbongkar: Rp 40 Miliar Digelontorkan untuk 'Beli' Vonis Lepas Korupsi CPO
-
Akui Sulit Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama, Bareskrim: Dikejar Lari-lari!
-
Bukan Cuma Iklan: 5 Bos Media Bongkar 'Revenue Stream' Ajaib di Era AI
-
Pakar Pidana Tegaskan Polemik Patok Kayu PT WKM Harusnya Tak Jadi Perkara Pidana
-
Kejagung Dalami Jejak Korupsi Chromebook Sampai ke 'Ring 1' Nadiem Makarim
-
Terungkap! Alasan Sebenarnya APBD DKI Jakarta Numpuk Rp14,6 Triliun! Bukan Deposito, Tapi...?