Suara.com - Media sosial, khususnya Twitter dan Facebook, kerab dimanfaatkan pendukung capres-cawapres untuk menyebarkan berbagai isu yang menguntungkan maupun yang merugikan.
Seperti yang terjadi belakangan ini. Dokumen rekomendasi DKP untuk memberhentikan Prabowo Subianto dari anggota militer atau transkrip yang disebut-sebut hasil percakapan antara Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Jaksa Agung Basrief Arief, beredar luas di media sosial. Padahal, belum tentu dokumen tersebut asli.
Untuk merespon serangan via media sosial, tim sukses Prabowo Subianto - Hatta Rajasa di bidang media sosial membentuk tim khusus. Tetapi, tim ini tidak akan menanggapi serangan lawan secara membabi buta.
"Melalui tim resmi, kami lebih konsen ke konten, kami tidak ingin terlalu menyerang, gak total football," kata tim media sosial Prabowo-Hatta, Noudhy Valdryno, di acara diskusi bertema Perang Sosial Media di Warung Daun, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (21/6/2014).
Naudhy mengakui belakangan ini serangan melalui media sosial sudah sporadis. Informasi yang disebarkan, katanya, bersumber dari pihak yang tidak bertanggungjawab.
"Karena beberapa hari ini mengejutkan dokumen negara yang beredar dengan cepat, asli atau palsu bisa dipertanyakan. Kami harus menjaga kualitas socmed," kata Noudhy.
Dengan dibentuk tim khusus media sosial, katanya, aktivitas media sosial yang dimainkan lawan politik dapat terpantau.
Pemilu Presiden 2014 diikuti oleh dua pasangan capres-cawapres. Pasangan nomor urut satu adalah Prabowo-Hatta. Sedangkan nomor urut dua adalah pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025