Suara.com - Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gajah Mada (UGM) Prof Wihana Kirana Jaya mendukung program pembangunan 'technopark' dari pasangan capres dan cawapres, Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam peningkatan sumber daya manusia.
"Melalui technopark, pemerintah bisa mempersiapkan sumber daya manusia khususnya generasi muda bangsa yang berdaya saing dan memiliki produktivitas yang tinggi," kata Wihana dalam diskusi menanggapi Debat Cawapres di Media Center JKW4P Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (29/6/2014) malam.
Wihana Kirana Jaya menilai program itu cocok dengan kondisi Indonesia. Syaratnya, lanjut dia, mengubah penelitian-penelitian para mahasiswa atau lulusan universitas di Indonesia ke arah penelitiannya yang bisa dipergunakan untuk dunia industri.
"Bukan membuat penelitian berdasarkan garis pendidikannya. Tapi dia harus bisa memenuhi pertanyaan yang diinginkan dunia industri. Inilah yang harus kita tingkatkan. Sehingga peran Pemerintah ke depannya bisa masuk untuk mendorong produktivitas sumber daya manusia," tambah Guru besar UGM itu.
Selain itu, dia menyarankan agar pembangunan technopark-technopark tidak menghilangkan sisi lokalitas atau daerahnya masing-masing, sehingga teknologi yang tercipta berbasis pada daerah. Seperti daerah pengusungan, pesisir, hutan, daerah Indonesia barat, dan Indonesia Timur dan lainnya.
Tentunya dengan strategi tersebut, kata dia, teknologi yang dihasilkan tersebut menjadi sangat sesuai dengan kebutuhan industri yang berada pada masing-masing daerah.
Jokowi-JK bakal membangun "technopark" di setiap kota di Indonesia guna mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.
Technopark merupakan kesatuan dari tiga komponen, yaitu lembaga pendidikan dan pelatihan, lembaga riset, serta pusat pengembangan bisnis.
Technopark sejenis pusat pelatihan, tetapi cakupannya lebih luas. Rencananya setiap provinsi minimal memiliki satu techno park sehingga bisa memberikan pelatihan bagi sumber daya manusia (SDM) di masing-masing wilayahnya.
Berbeda dengan balai latihan kerja yang sudah ada di berbagai daerah, technopark akan menyasar masyarakat yang berasal dari berbagai tingkat pendidikan, mulai dari sekolah menengah kejuruan (SMK), diploma tiga (D-3), hingga sarjana. Bahkan, yang sudah bekerja tetapi ingin mengasah keahliannya bisa bergabung dalam techno park. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 6 Oktober 2025, Banjir Ribuan Gems dan Kesempatan Klaim Ballon d'Or
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga Mulai Rp6 Jutaan, Ramah Lingkungan dan Aman Digunakan saat Hujan
Pilihan
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
Terkini
-
Gus Yasin Buka Kartu: 'Dalang' Islah PPP Ternyata Caleg, Istana Tak Ikut Campur
-
Gebrakan Gibran di Tangerang: Tanam Jagung Pakai Traktor, Minta Bulog Inovasi Demi Swasembada
-
UU PDP Dinilai Bisa Jadi 'Tameng' Pejabat Korup, Koalisi Sipil Minta MK Beri Pengecualian
-
Belum Kelar Soal Ijazah Palsu, Kini Dokter Tifa Curiga Sudjiatmi Bukan Ibu Kandung Jokowi
-
Presiden Prabowo Subianto Lantik Wamendagri III, Mendagri: Perkuat Kinerja Kemendagri
-
Kurir Ekspedisi Terlibat Sindikat Curanmor Lintas Provinsi! Kirim Motor Curian Pakai STNK Palsu
-
Punya Nazar Khusus, Apa yang Dilakukan Prabowo Jika Indonesia Lolos Piala Dunia 2026?
-
Viral! WNA Tabrak Lari di Tangerang, Seret Motor Korban hingga 2 Km
-
Genjot Literasi Membaca, BBW Jakarta 2025 Datang Lagi: Bakal Ada 5 Juta Buku Baru!
-
Media Lokal Diminta Ambil Peran Soal Isu Lingkungan dan Krisis Iklim