Suara.com - Presiden Ukraina Petro Poroshenko menegaskan akan melakukan serangan militer kepada kelompok pemberontak pro-Rusia dan sekaligus mengakhiri gencatan senjata. Dalam laman pribadinya, Poroshenko mengungkapkan, gencatan senjata ditunda dan Ukraina akan menyerang dan membebaskan negara dari ancaman kelompok pemberontak. Pernyataan itu membuat kondisi di Ukraina semakin memanas.
Kesepakatan gencatan senjata berakhir Senin (30/6/2014) malam. Ide dari gencatan senjata itu adalah untuk memberi kesempatan kepada kelompok pemberontak untuk melucuti senjata dan memulai proses perdamaian, termasuk amnesti dan pemilihan umum baru.
Namun, kelompok pemberontak menolak untuk melucuti senjata atau bekerja sama dengan Poroshenko.
“Kesempatan unik untuk merealisasikan perdamaian belum menjadi kenyataan. Ini terjadi karena tindakan kriminal dari kelompok pemberontak,” kata Poroshenko.
Pertempuran antara kelompok pemberontak dengan tentara Ukraina sudah berlangsung sejak April lalu dan menewaskan 400 orang. Gencatan senjata antara kelompok pemberontak dengan tentara Ukraina tercipta berkat pembicaraan antara Presiden Rusia Vladimir Putin, Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Francois Hollande.
Ketika itu, gencatan senjata dilakukan selama 10 hari dan bisa dilanjutkan apabila semua persyaratan sudah terpenuhi seperti pelucutan senjata oleh kelompok pemberontak.
Putin dikabarkan sudah mengaktifkan pasukan militer cadangan untuk menginvasi Ukraina. Ini menyusul pertemuan Putin dengan panglima tentara Ukraina, kemarin. Dengan dihentikannya gencatan senjata ini, Ukraina kembali akan dilanda peperangan antara kelompok pemberontak pro-Rusia dengan tentara pemerintah.(USAToday)
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
Regulasi Terus Berubah, Penasihat Hukum Internal Dituntut Adaptif dan Inovatif
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre