Suara.com - Perserikatan Bangsa-bangsa memprediksi wabah Ebola yang terjadi di Afrika akan berlangsung dalam waktu lama. PBB menilai, wabah Ebola saat ini merupakan yang paling mematikan di sepanjang sejarah.
Virus tersebut telah membunuh ratusan orang di Guinea, Liberia dan Sierra Lione. Berdasarkan catatan terakhir dari Badan Kesehatan PBB (WHO), jumlah korban tewas akibat wabah Ebola mencapai 467 orang.
WHO juga khawatir wabah ini bisa terus meluas hingga ke luar Afrika. Asisten Dirjen Kesehatan di badan kesehatan PBB, Keiji Fukuda mengatakan, krisis yang terjadi akibat wabah Ebola sulit untuk ditemukan jawaban apakah epidemic tersebut akan meluas atau kapan akan mulai berkurang.
“Saya memprediksi kita akan terus berhadapan dengan wabah Ebola ini dalam beberapa bulan ke depan. Namun demikian, saya tetap berharap aka nada penurunan dalam beberapa minggu ke depan,” kata Fukuda.
Marie-Christine Ferir dari Doctors Without Borders mengungkapkan, wabah Ebola akan terus terjadi hingga beberapa minggu ke depan dan kemungkinan dalam hitungan bulan di sejumlah wilayah.
Peringatan tentang bahaya wabah Ebola dilontarkan setelah 12 menteri dari Afrika bertemu beberapa hari di Acra dengan sejumlah pakar untuk membahas virus tersebut. Salah satu topik yang mengemuka adalah bagaimana menghentikan penyebaran virus itu. (AFP/CNN)
Berita Terkait
-
Sidang Umum PBB Kacau! Netanyahu Pidato, Delegasi Walk Out Massal!
-
Pulang dari PBB, Prabowo Bawa Kabar Baik, Optimistis Solusi Gaza Segera Terwujud
-
PBB Beberkan Data Mengerikan Serangan Israel, Tiap 8 Menit Jatuhkan Satu Bom di Gaza
-
Pidato Benjamin Netanyahu di PBB Disiarkan Pakai 'Toa' di Gaza, Warga Malah Tak Dengar Apa-apa
-
Prabowo di PBB: Titik Balik Konflik Israel-Palestina dan Tawaran 20.000 Pasukan Perdamaian
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut