Suara.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Dwi Priyatno meminta kepada pendukung masing-masing pasangan calon presiden dan wakil presiden untuk tidak menggelar konvoi usai penghitungan cepat, karena dikhawatirkan menganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
"Kami sudah instruksikan semua jajaran untuk mencegah kemungkinan terjadinya konvoi yang dilakukan pendukung pasangan calon tertentu," ujarnya di sela meninjau tempat pemungutan suara (TPS) di RW 12 Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (9/7/2014) siang.
Menurut dia, konvoi atau euforia dari masing-masing pendukung bisa menimbulkan dampak kurang baik, seperti kecemburuan sosial bagi warga lain yang tidak sependapat.
"Hasilnya juga masih dari hitung cepat, bukan penghitungan manual atau resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI," kata Dwi Priyatno.
Kapolda juga menyampaikan hingga Rabu siang belum ada laporan pelanggaran apapun dalam pilpres kali ini.
Khusus untuk pengamanan wilayah pada hari pencoblosan, Polri mengerahkan sekitar 22.000 personel yang dibantu 10.000 anggota TNI.
"Anggota Linmas juga ikut membantu, sehingga kalau ditotal semua aparat keamanan sekitar 90.000 personel," ujar mantan Kapolda Jawa Tengah tersebut.
Kapolda bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Mulyono dan didampingi Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol M Iqbal hadir sekitar pukul 12.00 WIB. Mereka menyempatkan berdialog sejenak bersama anggota KPPS dan pemilih.
Sebelumnya di lokasi yang sama, sekitar pukul 08.00 WIB, Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti juga menyempatkan hadir sekitar 15 menit memantau proses pencoblosan.
Pemilu Presiden yang digelar 9 Juli 2014 diikuti oleh dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla. (Antara)
Berita Terkait
-
Cuitan Lawas Anies Soal Jokowi Viral Lagi, Netizen: Anies Saja Ketipu, Apalagi...
-
Temu Kangen di Istana, Topik Obrolan Jokowi dan Relawan: Dukung Gagasan-gagasan Rekonsiliasi
-
Bukber Bareng Jokowi di Istana, Ketua Projo Sebut Ada Laporan soal Pilpres: Tak Terlalu Penting
-
Temu Kangen Relawan di Istana, Jokowi Tegaskan Dukung Gagasan-gagasan Rekonsiliasi
-
Terungkap! Artis Cantik Ini Pernah Mau Dijodohkan dengan Prabowo, Kok Gagal Nikah?
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Krisis Keracunan MBG, Ahli Gizi Ungkap 'Cacat Fatal' di Dalam Struktur BGN
-
5 Kejanggalan Bangunan Musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Roboh Timpa 100 Santri yang Sedang Salat
-
Bumerang buat Prabowo? Legislator NasDem Usul Diksi 'Gratis' dalam MBG Dihapus: Konotasinya Negatif!
-
Sebulan Hilang Usai Aksi 'Agustus Kelabu', KontraS Desak Polda Metro Serius Cari Reno dan Farhan!
-
Momen Menkeu Purbaya Ancam Pertamina Malas Bikin Kilang Baru: Males-malesan, Saya Ganti Dirutnya
-
Sosok Meta Ayu Puspitantri Istri Arya Daru: Keberatan Kondom Jadi Barang Bukti Kematian Suami
-
Gubernur Ahmad Luthfi Minta Organisasi Tani Ikut Atasi Kemiskinan
-
Bernasib Tragis saat Rumah Ditinggal Pemiliknya, 4 Anak Ini Tewas Terbakar!
-
Naturalisasi Atlet Timnas Secepat Kilat, Kenapa Anak Keturunan WNI Malah Terancam Jadi Stateless?
-
Cecar Kepala BGN di Rapat Soal MBG, Legislator PDIP: Tugas Kami Memang Menggonggong