Suara.com - Tim Sukses calon presiden-calon wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla dianggap sukses menggiring "swing voters" atau pemilih yang masih ragu akan pilihannya, kata Pakar Politik Universitas Indonesia Salim Said.
"Pemilih yang muda-muda ini cenderung melihat Jokowi lebih memberikan harapan di tengah kejenuhan berpolitik," kata Salim saat dihubungi di Jakarta, Rabu (9/7/2014).
Selain itu, Salim menambahkan, Jokowi dianggap sebagai sosok baru dan muda dibandingkan dengan Prabowo yang sudah sejak lama ingin mencalonkan diri sebagai presiden.
"Jadi, anak-anak muda melihat Prabowo sudah lama berkampanye karena sudah bertahun-tahun, mungkin ada kejenuhan," katanya.
Menurut Salim, kampanye dengan menggunakan media sosial oleh tim Jokowi-JK juga sebagai cara yang tepat untuk menarik hati pemilih muda.
"Kebanyakan yang gabung di media sosial itu kan anak muda dan kelas menengah, ini yang membuat mereka punya sikap politik," katanya.
Menurut dia, berkampanye dengan media dan teknologi merupakan cara yang ampuh, sebagaimana kesuksesan di negara-negara lain, seperti Presiden Barrack Obama, jatuhnya Presiden Mubarak di Mesir dan kekacauan di Thailand pada era 90-an.
Salim menambahkan, selain itu pemilih muda juga tertarik dengan aksi relawan yang mendukung Jokowi-JK.
Hal senada juga disampaikan Pakar Politik UI Ari Junaedi yang menilai kesuksesan Jokowi-JK yang unggul dalam penghitungan cepat, yakni karena adanya relawan.
"Yang jaga TPS-TPS itu relawan tanpa dibayar dari lintas partai, bukan tim sukses," katanya.
Selain itu, dia mengatakan banyaknya aksi kontroversial dari tim Prabowo-Hatta, seperti tabloid Obor Rakyat hingga seragam Nazi musisi Ahmad Dhani merupakan faktor-faktor yang memicu dukungannya menurun.
"Ini seperti 'tamparan balik' buat tim Prabowo-Hatta," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram
-
Minta Pendampingan KPK, Gus Irfan Pastikan Ibadah Haji dan Umrah Bebas Rasuah
-
Misteri Keracunan 1.315 Siswa Terpecahkan: BGN Temukan Kadar Nitrit Hampir 4 Kali Lipat Batas Aman
-
Wali Kota Semarang Dorong Sekolah Rakyat Jadi Wadah Lahirkan Generasi Hebat