Suara.com - Calon presiden nomor urut 1, Prabowo Subianto, akan menyumbangkan dana pribadi senilai Rp1 miliar untuk membantu warga Palestina yang menderita akibat serangan militer Israel.
"Uang pribadi saya, saya komit sumbangkan Rp1 miliar," katanya di hadapan ribuan orang dalam aksi solidaritas untuk Palestina, di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Jumat (11/7/2014)
Menurut mantan Danjen Kopassus itu, warga dunia patut mengecam dan menuntut tindakan keji Israel terhadap Palestina.
Selain itu, warga dunia, khususnya Indonesia, yang merupakan saudara seiman dari Palestina, juga harus membantu dengan tindakan nyata.
"Mereka saudara kita, maka jangan hanya ucapan mulut, harus dengan tindakan nyata. Kita harus kumpulkan dana, walaupun sedikit. Kalau perlu kita sumbangkan darah. Juga kalau perlu siapkan relawan medis, kemanusiaan, untuk bantu mereka yang diserang dalam tindakan di luar kemanusiaaan," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie juga akan menyumbangkan dana pribadi sebesar Rp1 miliar. Rencananya, dana itu diberikan dalam bentuk uang agar mudah disalurkan.
"Itu uang pribadi saya, masak dari Golkar, ya enggak ada uangnya," katanya.
Saat Aburizal mengatakan akan ikut menyumbang Rp1 miliar, Prabowo yang berada satu panggung berkelakar bahwa sebenarnya bos media itu akan menyumbang lebih besar lagi.
"Sebetulnya Pak Ical mau nyumbang Rp5 miliar, tapi enggak enak sama saya," katanya sambil tertawa.
Ribuan orang menggelar aksi peduli kemanusiaan untuk rakyat Palestina di Bundaran Hotel Indonesia pada Jumat (11/7) siang.
Aksi simpatik tersebut diprakarsai oleh Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) bersama sejumlah Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam.
Hadir pula sejumlah tokoh nasional dari Koalisi Merah Putih yang mendukung capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, di antaranya Hidayat Nurwahid, Anis Matta, Akbar Tandjung, Taufik Ridho serta sejumlah ulama dan perwakilan Majelis Ulama Palestina. (Antara)
Berita Terkait
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Saya Tanggung Jawab! Prabowo Ambil Alih Utang Whoosh, Sindir Jokowi?
-
Said Didu Curiga Prabowo Cabut 'Taring' Purbaya di Kasus Utang Whoosh: Demi Apa?
-
Sanjungan PSI Usai Prabowo Putuskan Siap Bayar Utang Whoosh: Cerminan Sikap Negarawan Jernih
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Surati Adhi Karya, Pramono Minta Tiang Monorel Mangkrak Dibongkar Dalam Sebulan
-
Lingkaran Korupsi SYL: Giliran Putri Kandung Indira Chunda Thita Diperiksa KPK Soal Pencucian Uang
-
KontraS Ancam Gugat Pemerintah Jika Soeharto Diberi Gelar Pahlawan Nasional
-
Usai dari Cilegon, Prabowo Ratas di Istana Bahas 18 Proyek Hilirisasi Senilai Rp600 Triliun
-
Geger Ekspor Ilegal CPO: 87 Kontainer Disita, Negara Terancam Rugi Ratusan Miliar
-
Lolos Hukuman MKD, Uya Kuya dan Adies Kadir Baru Bisa Aktif Lagi di DPR Tergantung Ini!
-
Viral! Pasangan Pembuangan Bayi di Ciamis Dinikahkan di Kantor Polisi: Biar Bisa Rawat Anak Bersama?
-
Ditugasi Prabowo Berkantor di Papua, Gibran Tak Merasa Diasingkan: Itu Tidak Benar!
-
Sumpah SF Hariyanto: Saya Bukan Pelapor Kasus Gubernur Riau, Kami Sedang Ngopi Saat KPK Datang
-
DPR Batasi Delegasi Buruh, Komisi IX Absen: Ada Apa di Balik Audiensi Kenaika