Suara.com - Sebanyak 13 nelayan asal Desa Klaces, Ujungalang, dan Ujunggagak, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, yang menggunakan dua kapal berbeda dilaporkan hilang saat melaut.
Informasi yang dihimpun, sebanyak 8 dari 13 nelayan yang hilang tersebut merupakan anak buah kapal (ABK) dari Kapal Motor (KM) Jimmy, sedangkan lima orang lainnya ABK dari KM Fufo 5.
Delapan nelayan yang merupakan ABK KM Jimmy terdiri Wawan, Rastim, Jajang, Nur, Ngadimun, Sipur, Kismanto, dan Yusmanto yang juga kapten kapal, sedangkan ABK KM Fufo 5 yang berbendera Taiwan terdiri Kusriadi, Sudarso, Turino, Rianto, dan Basuki.
Kepala Desa Klaces Samino Hadi Purnomo mengatakan bahwa delapan ABK KM Jimmy diperkirakan hilang di sekitar Pulau Christmas, Australia, dan hingga saat ini masih dalam pencarian.
"KM Jimmy berangkat dari Pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta, pada awal bulan Juni 2014. Pada tanggal 10 Juni, mereka masih bisa dihubungi dan menginformasikan jika sedang mencari ikan di wilayah perairan Pulau Christmas, namun sejak 30 Juni hilang kontak," katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Ujunggagak Suprapto Jadi mengatakan bahwa berdasarkan informasi dari keluarga, lima ABK KM Fufo 5 berangkat melaut melalui Pelabuhan Taiwan pada tanggal 26 Maret 2014, sekitar pukul 04.00 waktu setempat.
Menurut dia, kelima ABK KM Fufo 5 tersebut selalu menginformasikan keberadaannya kepada keluarga mereka secara berkala melalui telepon.
Akan tetapi sejak bulan Mei 2014, kata dia, keluarga lima ABK tersebut kehilangan kontak dengan mereka.
"Atas inisiatif warga, saya diminta mendampingi keluarga menanyakan kondisi para ABK ke perusahaan yang memberangkatkan mereka ke Taiwan, yakni PT Dwijaya Eka Lestari di Jakarta," katanya.
Berdasarkan keterangan dari PT Dwi Jaya Eka Lestari, kata dia, perusahaan juga kesulitan melacak kebaradaan para korban karena KM Fufo 5 beserta seluruh ABK-nya hilang di laut.
Menurut dia, penyebab hilangnya KM Fufo 5 masih simpang siur dan salah satu informasi menyebutkan jika kapal tersebut menjadi korban perompakan dan tenggelam di Laut Mauritania, Afrika Selatan.
"Perusahaan hingga kini masih berusaha melacak keberadaan para ABK KM Fufo karena diperkirakan jumlah korbannya tidak hanya lima nelayan asal Kecamatan Kampung Laut saja, tetapi juga dari sejumlah daerah seperti Pemalang, Subang, dan Batam dengan jumlah secara keseluruhan 12 orang," katanya.
Camat Kampung Laut Achmad Nurlaili mengatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari para kepala desa terkait hilangnya 13 nelayan tersebut.
"Kami juga sudah melaporkan ke pihak terkait. Namun upaya pertolongan dari pihak terkait sulit dilakukan, sebab musibah tersebut berada jauh dari Indonesia," katanya.
Ia mengatakan bahwa perusahaan yang memberangkatkan 13 nelayan tersebut paling bertanggung jawab terhadap keselamatan mereka.
Berita Terkait
-
Biznet Garap Proyek Kabel Laut BNCS-2, Siapkan Internet dari Jawa hingga Sulawesi
-
Tanamkan Cinta Laut Sejak Dini, Ajak Anak Belajar Jaga Ekosistem Lewat Kegiatan Sederhana
-
Akal Bulus Kades Kohod di Kasus Pagar Laut: Sulap Lautan Jadi Daratan, Dijual Rp39 M Pakai KTP Warga
-
Modus Licik Kasus Pagar Laut: Kades Arsin dkk Didakwa Jual Laut usai 'Disulap' Daratan Fiktif!
-
Kabar Terkini Kasus Pagar Laut Tangerang: Kades Kohod dan Kroninya Hari Ini Diadili
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?