Suara.com - Komnas HAM menyediakan enam tempat pengaduan terkait kasus yang terjadi selama Pemilu Presiden 2014. Bila Panwaslu, Bawaslu, dan KPU tidak menanggapi laporan, masyarakat disarankan untuk langsung mengadu ke posko Komnas HAM.
Enam posko tersebut, tersebar di Provinsi Aceh, Papua, Maluku, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, dan Sumatera Barat.
"Ini bagian dari upaya kami untuk mendorong hasil pilpres dengan baik semua pihak tidak ada konflik," kata Ketua Komnas HAM Hafid Abbas di Jakarta, Selasa (15/7/2014).
Hafid menegaskan bahwa UU minta suara pemilih dijamin aman dari gangguan orang tidak bertanggung jawab.
Komnas HAM juga mengingatkan agar TNI/Polri tetap netral dan menjaga menciptakan keamanan.
Terkait dengan hal itu, dalam waktu dekat, Komnas HAM akan bertemu Panglima TNI, Kapolri, Bawaslu, dan KPU untuk memberikan masukan.
"Kami dalam satu atau dua hari ini akan ketemu dengan Panglima TNI dengan Kapolri, Bawaslu, KPU, untuk memberikan masukan ini. (Agar) masyarakat dapat melihat yang dilakukan ini terbuka dan profesional," kata dia.
Hafid mengatakan bila semua penyelenggara pemilu konsisten, pasti tidak terjadi konflik maupun pelanggaran.
"Tidak mungkin ada konflik, karena ada konflik ada keadilan ada keterbukaan, KPUD terakses berbagai kalangan, dan ini salah satu berbagai kemungkinan-kemungkinan tersebut," tuturnya.
Enam posko tersebut, tersebar di Provinsi Aceh, Papua, Maluku, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, dan Sumatera Barat.
"Ini bagian dari upaya kami untuk mendorong hasil pilpres dengan baik semua pihak tidak ada konflik," kata Ketua Komnas HAM Hafid Abbas di Jakarta, Selasa (15/7/2014).
Hafid menegaskan bahwa UU minta suara pemilih dijamin aman dari gangguan orang tidak bertanggung jawab.
Komnas HAM juga mengingatkan agar TNI/Polri tetap netral dan menjaga menciptakan keamanan.
Terkait dengan hal itu, dalam waktu dekat, Komnas HAM akan bertemu Panglima TNI, Kapolri, Bawaslu, dan KPU untuk memberikan masukan.
"Kami dalam satu atau dua hari ini akan ketemu dengan Panglima TNI dengan Kapolri, Bawaslu, KPU, untuk memberikan masukan ini. (Agar) masyarakat dapat melihat yang dilakukan ini terbuka dan profesional," kata dia.
Hafid mengatakan bila semua penyelenggara pemilu konsisten, pasti tidak terjadi konflik maupun pelanggaran.
"Tidak mungkin ada konflik, karena ada konflik ada keadilan ada keterbukaan, KPUD terakses berbagai kalangan, dan ini salah satu berbagai kemungkinan-kemungkinan tersebut," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Rocky Gerung: Program Makan Bergizi Gratis Berubah Jadi Racun karena Korupsi
-
Keputusan 731/2025 Dibatalkan, PKB: KPU Over Klasifikasi Dokumen Capres
-
Bantah Makam Arya Daru Diacak-acak Orang Tak Dikenal, Polisi: Itu Amblas Faktor Alam!
-
Menkes Budi Tegaskan Peran Kemenkes Awasi Keamanan Program Makan Bergizi Gratis
-
Terungkap! Ini Rincian 'Tarif Sunat' Dana Hibah yang Bikin Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi Kaya
-
Demi Buktikan Bukan Pembunuhan, Polisi akan 'Buka-bukaan' 20 CCTV ke Keluarga Arya Daru
-
'Mari Bergandeng Tangan': Disahkan Negara, Mardiono Serukan 'Gencatan Senjata' di PPP
-
Fakta Mengejutkan 'Bjorka KW': Bukan Ahli IT dan Tak Lulus SMK, Belajar Retas Otodidak dari Medsos
-
Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, DPR Sebut Konstruksi Bangunan Tak Ideal
-
Viral di MRT, Lansia 73 Tahun Ini Ditangkap dan Punya 23 Kasus Kriminal