Suara.com - Kesulitan hidup akibat serangan militer pasukan Israel terus dirasakan warga di Jalur Gaza, Palestina. Aamer Al-Khour, warga yang berusia 33 tahun terpaksa menempuh bahaya hanya untuk membeli air bagi keperluan sehari-hari.
Selain kesulitan air, warga Jalur Gaza juga menderita akibat kekurangan pemadaman listrik sejak awal agresi militer Israel pada Selasa (8/7/2014).
Al-Khour harus berjalan sejauh dua kilometer ke Permukiman Sabra di bagian barat daya Jalur Gaza untuk memperoleh air tersebut.
"Air di rumah saya sangat asin dan tak bisa diminum. Jadi saya harus berjalan sejauh ini untuk memperoleh air yang bisa diminum buat istri saya dan tiga anak saya." Katanya seperti dilaporkan Xinhua yang dipantau Antara, Selasa (15/7/2014) malam.
Seperti juga Al-Khour, kebanyakan warga di Kota Gaza harus membeli air dari truk-air kecil untuk minum dan keperluan lainnya.
"Sebelum perang di Jalur Gaza, saya biasa membeli sebanyak 1.000 liter air minum dari mobil air. Tapi selama berhari-hari serangan udara Israel terhadap Jalur Gaza, mobil air tak bisa datang lagi ke permukiman kami, sehingga saya harus memperoleh sendiri air minum buat keluarga saya," kata Al-Khour.
Israel melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza setiap saat. Bukan hanya rumah yang hancur akibat agresi itu, namun juga prasarana.
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- Ke Mana Saja Rp26 Triliun Dana Transfer Pusat Mengalir di Sulawesi Selatan?
Pilihan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
-
Ironi di Kandang Sendiri: UMKM Wajib Sertifikasi Lengkap, Barang China Masuk Bebas?
Terkini
-
Dari ISPA hingga Trauma: Ancaman Ganda yang Mengincar Anak di Wilayah Bencana
-
Hakim PN Jaksel Mentahkan Gugatan Praperadilan Buronan E-KTP Paulus Tannos, Ini Penjelasannya
-
Praperadilan Ditolak! Hakim Tegaskan Penyidikan Kasus e-KTP Paulus Tannos Tetap Jalan
-
Momen Kepala BNPB Minta Maaf, 'Salah Baca' Dahsyatnya Banjir Sumatra: Saya Surprise
-
Tragedi Sumatra: 631 Tewas, 472 Hilang, Pemerintah Siapkan Hunian Pasca Bencana
-
Ada Ancaman di Balik Korupsi NTB? 15 Anggota DPRD Ramai-ramai Minta Perlindungan LPSK
-
Kemenag Jelaskan Dasar Ilmiah dan Fikih Penetapan Waktu Subuh: Bukan Perkiraan, Tapi Hasil Ijtihad
-
Viral Aksi Zulhas Panggul Beras di Lumpur Banjir Padang, Janjikan Bantuan Dobel
-
Tampang Dewi Astutik, Buron Elite Narkoba Rp5 T, Terkulai di Kamboja Usai Sering Ganti Penampilan
-
Alasan Eks Ajudan Jokowi Dipanggil Kejaksaan dalam Dugaan Pencucian Uang