Suara.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam waktu dekat segera menelepon Sekjen PBB Ban Ki Moon dan Presiden Amerika Serikat Barack Obama untuk mencari upaya menghentikan aksi Israel di Jalur Gaza, Palestina.
"Saya akan menyampaikan ini sangat melukai umat Islam, bulan suci Ramadan terjadi kekerasan seperti itu. Marilah kita hormat menghormati," kata Presiden SBY di Medan seperti dilansir dari laman resmi pemerintah Setkab.go.id.
SBY menjelaskan, sejak terjadi serangan militer Israel ke Jalur Gaza pekan lalu, Indonesia telah melakukan diplomasi aktif dalam meredakan konflik dan kekerasan militer dapat dihentikan.
SBY mengaku telah memerintahkan Menlu Marty Natalegawa untuk melakukan pembicaraan diplomatik pada tingkat PBB, OKI dan GNB agar upaya damai dapat segera ditempuh di tanah Palestina.
Indonesia juga telah mengirimkan bantuan kemanusiaan senilai sedikitnya satu juta dollar Amerika.
Selain itu, Presiden SBY juga telah berdiskusi dengan Presiden Iran Hassan Rouhani untuk bersama-sama melakukan upaya menghentikan kekerasan di jalur Gaza.
”Jangan hanya ditangani negara-negara Arab semata, karena ini persoalan dunia, persoalan kita semua, ini sangat melukai hati umat Islam,” tegas Presiden SBY.
Dalam kesempatan itu, Presiden SBY juga menghimbau bagi masyarakat Indonesia yang masih ingin menyalurkan bantuan kemanusiaan agar segera dilakukan mengingat penderitaan saudara-saudara sesama muslim di Palestina sangat parah.
SBY juga mengatakan telah mendengar berita, kalau Israel setuju untuk menghentikan aksi-aksinya, dan gencatan senjata akan dilakukan.
“Mari kita awasi, mari kita awasi. Dunia harus bersatu. Negara manapun menghentikan kekerasan di Palestina dan bahwa di Timur Tengah agar rakyat di negara-negara itu bisa kembali hidup tenang dan damai,” katanya.
Hingga kini sekitar 200 orang menjadi korban dari serangan brutal militer Israel di Jalur Gaza. Israel mengklaim serangan itu merupakan aksi balasan atas roket yang ditembakan dari wilayah Gaza. Ribuan warga Palestina juga mengungsi untuk menghindari aksi militer.
Berita Terkait
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
Terkini
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre
-
Saksi Ahli Pidana Kubu Nadiem Beberkan Empat Syarat Penetapan Tersangka