Suara.com - Polres Pamekasan, Jawa Timur, menangani kasus "carok" alias perkelahian dengan menggunakan senjata tajam celurit, pada saat Lebaran dimana sebagian besar warga saling memaafkan.
"Lokasi carok di Desa Campor, Kecamatan Proppo, Pamekasan, Selasa pagi, dan menyebabkan seorang warga bernama Seki (50) tewas," kata Kapolres Pamekasan Nanang Chadarusman, Selasa malam (29/7/2014).
Lawan carok Seki kini masih dalam pengejaran petugas, karena setelah kejadian pelaku langsung kabur.
Belum diketahui motif carok antarwarga Desa Campor, Kecamatan Proppo itu, namun kabar yang berkembang di masyarakat karena faktor selingkuh.
Polisi, kata Kapolres, telah mengamankan sejumlah barang bukti (BB) dalam kasus itu, di antaranya bekas bercak darah pada baju yang digunakan korban.
Korban carok yang meninggal dunia itu dikenal sebagai dukun di desa dan banyak didatangi orang untuk berobat alternatif.
"Saat ini kami telah memerintahkan petugas dari Polsek Proppo, untuk terus memantau situasi disana, karena keluarga korban tidak terima dan kabarnya berencana balas dendam," kata Kapolres Nanang Chadarusman menjelaskan.
Kasus carok di Pamekasan ini merupakan kali kedua dalam kurun waktu tiga bulan terakhir.
Sebelumnya, carok juga terjadi di Pamekasan dengan korban meninggal dunia satu orang, dan pelaku langsung menyerahkan diri ke polisi untuk menjalani proses hukum.
Kasus carok di Pamekasan sudah sering terjadi dengan berbagai penyebab. Tahun 2006 kasus carok juga pernah terjadi di Desa Bujur Tengah Kecamatan Batumarmar, Pamekasan.
Tujuh orang tewas dan sembilan orang lainnya luka berat dalam kejadian itu. Penyebabnya karena berebut lahan.
Selain masalah lahan pertanian, penyebab carok yang biasa terjadi di Pamekasan karena selingkuh dengan istri orang. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- 7 Fakta Pembunuhan Sadis Dina Oktaviani: Pelaku Rekan Kerja, Terancam Hukuman Mati
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Analisis Mantan BIN: Jokowi Minta Pertahankan Kapolri Sebagai Upaya Mengamankan Pintu Terakhir
-
Bantah Eksekusi Silfester Kedaluwarsa, Kejagung Minta Kuasa Hukum Bantu Hadirkan Kliennya: Tolonglah
-
Kasus Korupsi Kredit Sritex, Kejagung Kembali Sita Aset Eks Dirut Iwan Lukminto
-
Berkas Perkara Delpedro Cs Dilimpahkan ke Kejaksaan, Pengacara Lawan Balik Lewat Praperadilan
-
Menteri PPPA: Di Kampus Perlu Dibangun Budaya Saling Menghormati dan Ruang Aman
-
Geger Anak Eks Walkot Cirebon Maling Sepatu di Masjid, Kasusnya Disetop Polisi, Ini Alasannya!
-
Minta MK Hapus Uang Pensiun DPR, Lita Gading Dibalas Hakim: Mereka kan Kerja
-
DPR Soroti Kasus Narkoba Ammar Zoni di Rutan: Indikasi Peredaran Gelap Narkoba Masih Marak
-
Suka Metal dan 'Kerja Kerja Kerja', 4 Kemiripan Calon PM Jepang Sanae Takaichi dengan Jokowi
-
KPK Dalami Peran Eks Dirut Perhutani soal Izin dan Pengawasan di Kasus Korupsi Inhutani V