Suara.com - George dan Angela Dyczynski, sepasang suami istri asal Perth, Australia merasa sangat yakin, putrinya, yang ikut dalam penerbangan pesawat Malaysia Airlines (MAS) Mh17 selamat dari tragedi dan masih hidup.
Mereka bahkan mengancam akan menuntut siapapun yang mengatakan putri mereka, Fatima, sudah mati, tanpa memberikan bukti jelas.
Sejauh ini, tidak ada petunjuk yang mengatakan bahwa Fatima, putri suami istri tersebut, selamat dari tragedi MH17. Namun, George dan Angela, kedua orang tuanya, yakin bahwa Fatima masih hidup.
Saat berada di Bandara Amsterdam pun, George dan Angela bahkan sempat membagi-bagikan leaflet acara Kongres Astronautika Internasional yang akan digelar di Kanada. Menurut mereka, Fatima menjadi salah satu pembicara di acara tersebut.
Pasangan itu sangat membanggakan Fatima, seorang profesional muda yang mempunyai perusahaan pembuat satelit nano.
"Dia adalah insinyur dirgantara, dia adalah ilmuwan, dia adalah orang dengan ide-ide baru dan perspektif dan pandangan baru," kata George.
Mereka menuntut dilakukannya penyelidikan ilmiah terhadap data penerbangan yang sudah dikumpulkan.
"Kami ingin penyidikan ilmiah yang lebih dengan data yang sudah dikumpulkan . Itu harus dimulai sekarang - jangan menunggu berbulan-bulan hingga kami lupa," kata mereka.
Mereka melihat ada yang ganjil di dunia penerbangan, bahkan sejak hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 bulan Maret silam.
"Mungkin tidak semuanya dilihat dari sudut pandang yang benar," kata George.
"Mungkin bukan hanya rudal (yang menjatuhkan MH17), tetapi sesuatu yang lebih dari itu. Jika memang benar itu karena rudal, dan para pemberontak yang menjatuhkan pesawat itu, mereka tentu tidak akan menyerahkan kotak hitamnya," lanjutnya.
Terlepas dari itu, mereka cukup yakin bahwa ada penumpang yang selamat, termasuk putri mereka.
"Ada kemungkinan kecil bahwa seseorang masih selamat. Orang-orang di Donetsk adalah yang pertama tiba di lokasi jatuhnya pesawat dan jika ada seseorang yang selamat, mungkin mereka menolongnya," tambah George.
George dan Angela telah datang sendiri ke lokasi jatuhnya MH17. Sepulangnya dari Ukraina, mereka singgah di Amsterdam terlebih dahulu sebelum kembali ke Australia.
Pesawat MH17 jatuh pada 17 Juli 2014 lalu. Sebanyak 298 penumpang dan kru yang ada di atas pesawat tidak ada yang selamat. Dua belas di antaranya adalah warga negara Indonesia (WNI). (News.com.au)
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka