Suara.com - Perintis dan pendiri Museum Neka di Perkampungan seniman Ubud, Bali, Pande Wayan Suteja Neka membangun paviliun, sebuah tempat khusus untuk memuliakan karya-karya maestro almarhum I Gusti Nyoman Lempad.
"Awalnya tahun 1970-an hanya mengoleksi satu lukisan karya Lempad, kini bertambah menjadi 24 lukisan," kata Pande Wayan Suteja Neka di Ubud, Kamis (31/7/2014).
Dia mengatakan, koleksi karya Lempad itu merupakan bagian dari koleksi museum berupa 312 lukisan, patung dan 272 koleksi keris yang umumnya berumur ratusan tahun.
Koleksi itu dikumpulkannya satu persatu dari berbagai pelosok pedesaan di Bali, nusantara maupun ke luar negeri.
Neka menjelaskan, dalam upaya memperkaya koleksi museum pada bulan Februari 1984 didatangi oleh Prof Dr Jacub Vredenbergt, warga negara Belanda yang sudah lama tinggal di Indonesia yakni sebagai guru besar Universitas Indonesia.
Kedatangannya ke Bali bersama seorang kawannya untuk menyerahkan sepuluh lukisan karya Lempad yang lama menjadi koleksi kepada pewarisnya.
"Prof Jacub setelah mengunjungi rumah keluarga Lempad, Museum Puri Lukisan, namun kemudian menunjuk Museum Neka sebagai rumah untuk menyimpan dan memelihara ke sepuluh karya Lempad dengan syarat dibuatkan tempat khusus," kenang Pande Wayan Neka.
Kesepuluh karya Lempad yang diserahkan 26 tahun yang silam itu sejatinya adalah warisan dari Walter Spies, seniman warga asing yang pernah bermukim di Ubud tahun 1940 sebelum berangkat ke Srilangka menggunakan kapal Van Imholft.
Walter Spies menyerahkan karya-karya Lempad yang menjadi kesayangannya itu kepada temannya Bob Morzer Bruyns, kepala agen pariwisata KPM di Bali agar menyimpan lukisan itu dengan baik.
"Bob Morzer Bruyns juga melaksanakan wasiat Walter Spies dengan baik dan tahun 1980, ia kemudian memberikan lukisan itu kepada temannya Jacub dan empat tahun kemudian menyerahkannya kepada kami," tutur Neka.
Dia menilai, hal itu sebuah kehormatan yang luar biasa, sepuluh karya Lempad menambah koleksi museum, yang sebelumnya juga menerima tiga lukisan karya Lempad yang masing-masing dibuat tahun 1930, 1950 dan 1967.
Ketiga lukisan itu adalah milik Claire Holt, penulis buku Art in Indonesia. Ketiga karya itu sampai ke Museum Neka atas perantara seorang guru besar Cornel University Amerika Serikat, ujarnya.
Sebanyak 160 lukisan karya Lempad beserta keluarganya kini dipamerkan di Dewangga Hause of Lempad perkampungan seniman Ubud, Kabupaten Gianyar selama sebulan hingga 28 Agustus 2014. (Antara)
Berita Terkait
-
Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97, Fadli Zon ke Generasi Muda: Kalian Penentu Sejarah
-
Dua Pria Ditangkap Terkait Pencurian Permata Berharga di Museum Louvre
-
Berapa Harga TIket Masuk Museum Louvre Paris? Sempat Tutup Sementara karena Koleksi Dirampok
-
Museum Louvre Dibobol Siang Bolong! 5 Fakta Perampokan 7 Menit yang Bikin Prancis Gempar
-
Kim Kardashian Tampil Misterius di Academy Museum Gala 2025: Wajahnya Ditutupi
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
Terkini
-
Yudo Sadewa Anak Menkeu Purbaya Kembali, Bawa Ramalan 'Ngeri': Dunia Dihantam Krisis Besar 2027-2032
-
Kenapa Keputusan Trump Buka Suaka Margasatwa Arktik untuk Pengeboran Minyak Tuai Kontroversi?
-
Parade 11 Purnawirawan Jenderal di Kantor Mahfud MD, Sinyal Darurat Selamatkan Polri?
-
Viral Kepergok Party, Beasiswa KIP-K Mahasiswi UNS Resmi Dicabut
-
Pemprov DKI Sulit Penuhi Subsidi Transjakarta Setelah DBH Dipangkas Pusat, Kini Tarifnya Bakal Naik
-
Jalan Cakung-Cilincing Luber Minyak Goreng usai Truk Terguling, 20 Pemotor jadi Korban
-
Biar Warga Naik Angkutan Umum, Pramono Minta Kepala Daerah Penyangga Siapkan Park and Ride
-
Mahasiswa UNP Antusias Gali Potensi Mengikuti Digistar Telkom
-
Pelaku Sudah Ditangkap! Polisi Ungkap Motif Penembakan Pengacara di Lahan Kosong Tanah Abang
-
Bill Gates: Dunia Salah Arah Hadapi Krisis Iklim, Kenapa Demikian?