Suara.com - Mantan Ketua Dewan Pertimbangan Partai NasDem, Rachmawati Soekarnoputri punya pandangan berbeda ketika mencermati hasil hitung cepat (quick count) pada Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) tanggal 9 Juli 2014 lalu. Menurut adik Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan itu, hasil quick count yang memenangkan capres Joko Widodo (Jokowi) itu hanya salinan dari hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta tahun 2012 silam.
"Di mana saya melihat di studio tv, pertama saya melihat yang menayangkan quick count, yang dipandu Rosiana Silalahi, apa yang terjadi, yang menang itu Jokowi, itu manipulasi, saya tau persis, ini copy paste saat menang pilkada DKI Jakarta," beber Rachmawati.
Putri dari Presiden pertama RI, Soekarno, ini menganggapnya sebagai sebuah kejanggalan. Ia menuding, ada manipulasi daasil hitung cepat waktu lalu terdapat manipulasi data.
Sementara itu, terkait perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU), Rachmawati menilai Tim Koalisi Merah Putih sah-sah saja mengajukan gugatan selama mempunyai data yang akurat.
"Kalau saya hanya mengamati, gugatan yang dilakukan Prabowo-Hatta, sepanjang mereka memiliki data dan bukti yang valid," katanya di kediamannya di Jati Padang, Jakarta Selatan, Rabu (6/8/2014).
Rachmawati berharap, Mahkamah Konstitusi bisa memberikan putusan perkara yang seadil-adilnya.
"MK harus mengakomodir, dan menjunjung keadilan dan kebenaran," pungkasnya.
Setelah dicopot dari jabatan ketua, kini Rachmawati hanya menjabat sebagai anggota dewan pertimbangan Partai NasDem. Kendati demikian, dia menyatakan sudah lebih dulu mengundurkan diri dari partai, sebelum dicopot.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung
-
Wamendiktisaintek Soroti Peran Investasi Manusia dan Inovasi untuk Kejar Indonesia Emas 2045
-
Rumus Baru UMP 2026, Mampukah Penuhi Kebutuhan Hidup Layak?
-
Bobol BPJS Rp21,7 Miliar Pakai Klaim Fiktif, Kejati DKI Tangkap Tersangka berinisial RAS
-
Mengapa Penanganan Banjir Sumatra Lambat? Menelisik Efek Pemotongan Anggaran
-
Atasi Krisis Air, Brimob Polri Targetkan 100 Titik Sumur Bor untuk Warga Aceh Tamiang