Suara.com - Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshiddiqie mengingatkan kepada kubu Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa agar tidak terlalu emosional.
Hal itu diungkapkan Jimly di tengah sidang pengaduan pelanggaran kode etik yang dilaksanakan oleh DKPP.
"Saudara sebagai sebagai pengadu jangan terlalu emosional juga," ujarnya dalam sidang DKPP di Gedung Kementrian Agama, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Senin (11/8/2014).
Jimly juga sempat menyindir kubu pasangan capres cawapres nomor urut satu agar tidak menyalahkan semua anggota KPU dan meyakini kalau ada penyelengara pemilu yang mungkin mencoblos Prabowo-Hatta.
"Anda kan tidak bisa memastikan mayoritas (menyalahkan) penyelengara pemilu, anda kan tidak bisa menjamin penyelenggara ini tidak memilih pasangan anda," sindir Jimly pada tim Prabowo-Hatta.
"Bisa saja sebagian penyelenggara pemilu memilih tim anda. Jadi kita ini tidak usah emosional," tambah Jimly.
Namun, Jimly memastikan, jika benar pihak penyelenggara pemilu melakukan pelanggaran etik, agar segera ditindaklanjuti terkait maksud dan tujuannya.
"Tetapi yang melakukan pelanggaran etik harus diminta pertanggungjawabnnya, karena anda mewakili republik ini," terangnya.
Terkait pemberitaan kubu Prabowo akan menculik ketua KPU, Husni Kamil Manik, Jimly meminta kepada kubu koalisi merah putih agar dapat menerima hasil keputusan sidang.
"Jadi tolong kita selesaikan masalah ini di ruangan sidang ini. Saya mengingatkan saja, ngga usah mau menculik orang," sindir Jimly lagi pada tim Prabowo-Hatta.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
1.131 Aktivis Dikriminalisasi, ICEL dan Koalisi Sipil Desak Kapolri Terbitkan Perkap Anti-SLAPP
-
Kemajuan yang Membebani: Ketika Perempuan Jadi Korban Pertama Pembangunan
-
Kapan Bahasa Portugis Diajarkan di Sekolah? Ini Jawaban Mendikdasmen
-
Geram Legislator Senayan Soal Bandara PT IMIP Beroperasi Tanpa Libatkan Negara: Kedaulatan Terancam!
-
Wamenkes Dante: Sistem Rujukan BPJS Tak Lagi Berjenjang, Pembayaran Klaim Disesuaikan Kompetensi RS
-
Pemprov DKI Gagas LPDP Jakarta, Siap Biayai Warga Kuliah S2-S3 hingga Luar Negeri
-
Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Picu Sorotan, Komisi III DPR Warning Penegak Hukum
-
Ira Puspadewi Cs Dapat Rehabilitasi dari Prabowo, Eks Penyidik KPK: Tamparan Penegak Hukum
-
Heboh Bandara 'Ilegal' di Morowali, Benarkah Diresmikan Jokowi? Fakta Dua Bandara Terungkap
-
TKI Asal Temanggung Hilang Selama 20 Tahun di Malaysia, Ahmad Luthfi Pastikan Kondisinya Aman