Suara.com - Sidang perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) yang digelar di Mahkamah Konstitusi, hari ini, Rabu (13/8/2014), diawali mengheningkan cipta. Hal itu diminta oleh kuasa hukum pihak termohon, Komisi Pemilihan Umum (KPU), Adnan Buyung Nasution.
Awalnya tak ada yang menduga akan adanya agenda mengheningkan cipta ini. Sebab, saat sidang baru berjalan lima menit, Adnan langsung maju ke depan meja majelis hakim dan langsung berkata, "Ada yang ingin kita sampaikan, ini urgent."
Sontak pernyataan Adnan ini ditanggpi Ketua Majelis Hakim Hamdan Zoelva dan bertanya, "Apakah itu rahasia?"
"Tidak, boleh didengar oleh umum," kata Adnan yang maju ke meja hakim.
Melihat peristiwa itu, kuasa hukum pemohon, Prabowo-Hatta, Maqdir Ismal, langsung melayangkan protes.
"Jangan di meja hakim, tapi di tempat masing-masing," kata Maqdir. Adnan yang berada di depan meja hakim langsung kembali ke tempat.
Kemudian, Adnan berkata, "Ada hal yang ingin saya sampaikan, Profesor kita, Harun Al Rasyid meninggal dunia, kita semua adalah muridnya. Saya mohon mengheningkan cipta sebentar. Kalau tidak sekarang, nanti habis sidang."
Permintaan Adnan langsung disetujui Hamdan selaku pemimpin sidang. "Sekarang saja, dia ini adalah profesor dan guru besar hukum ketatanegaraan dari UI. Mari kita berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing," kata Hamdan.
Setelah 10 menit menundukan kepala untuk mengheningkan cipta, Hamdan pun kembali melanjutkan jalannya sidang. Sidang MK yang digelar hari ini, rencananya akan menghadirkan saksi dari pihak termohon KPU dan pihak terkait Jokowi-JK.
Sebagai informasi, Harun Al Rasyid adalah Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Indonesia. Harun meninggal dunia pada Selasa (12/8/2014) malam.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Cuaca Ekstrem Hari Ini: BMKG Beri Peringatan Dini Hujan Lebat dan Petir di Kota-Kota Ini!
-
Nyaris Jadi Korban Perampasan, Wanita Ini Bongkar Dugaan Kongkalikong 'Polisi' dengan Debt Collector
-
Sebut Produksi Jagung Melesat, Titiek Soeharto Ungkap Andil Polri soal Swasembada Pangan
-
Mardiono Ungkap Kericuhan di Muktamar X PPP Akibatkan Korban Luka yang Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Muktamar X PPP: Mardiono Akui Konflik Internal Jadi Biang Kegagalan di Pemilu 2024
-
Baru Hari Pertama Muktamar X PPP, Mardiono Sudah Menang Secara Aklamasi
-
Solid! Suara dari Ujung Barat dan Timur Indonesia Kompak Pilih Mardiono di Muktamar X PPP
-
Bukan Kader, tapi Provokator? PPP Curiga Ada Penyusup yang Tunggangi Kericuhan Muktamar X
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok