Suara.com - Polres Metro Jakarta Selatan menemukan narkoba, bom molotov dan berbagai senjata tajam di sejumlah ruangan di Kampus Universitas Nasional (Unas), Jakarta Selatan
"Pihak kepolisian berkoordinasi dengan rektorat untuk masuk kampus karena ada info ditemukan bom molotov, senjata tajam dan ganja," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto di Jakarta Kamis (14/8/2014).
Rikwanto menjelaskan, awalnya aparat Polres Metro Jakarta Selatan dan Polsek Pasar Minggu mengamankan seorang mahasiswa Unas Muhammad Hakim (29) karena dugaan tindakan pengrusakan dan pembakaran tujuh buah spanduk kampus pada Senin (11/8/2014).
Pada Rabu-Kamis (13-14 Agustus 2014), lanjut Rikwanto, sebanyak 80 petugas kepolisian mengamankan aksi unjuk rasa sekitar 50 mahasiswa di Unas.
"Dalam aksinya mahasiswa meminta temannya yang ditahan dikeluarkan dan ingin menginap di kampus padahal aturannya tidak diperbolehkan," ujar Rikwanto.
Pihak kampus menutup dan mengunci gerbang utama sekitar pukul 22.00 WIB dan tidak lama kemudian mahasiswa meninggalkan lokasi.
Selanjutnya, pihak kepolisian berkoordinasi dengan rektorat untuk menggeledah kampus karena ada info penemuan barang terlarang.
Saat penggeledahan polisi menemukan lima buah batu, 5 Kg daun ganja dan satu kantong plastik berisi paketan ganja siap edar di Ruang Senat Mahasiswa.
Petugas juga menemukan alat hisap shabu (Bong) dan aluminium foil di ruang FISIP, empat botol molotov di semak bambu, satu linting ganja dan dua bilah parang dalam mesin pendingin di Gedung Serba Guna.
Sementara di Ruang Serba Guna juga aparat menyita botol minuman keras kosong dan satu botol air mineral berisi bahan bakar minyak, dua buah bong, jarum suntik, cangklong, kertas aluminium foil, mandau, plastik kosong untuk paketan narkoba jenis putaw, lintingan ganja dan botol minuman, serta timbangan.
Usai menemukan barang bukti itu, aparat memasang garis polisi dan menggeledah ruangan lainnya.
Petugas kembali menemukan sebilah kapak di Ruang Senat, sebilah samurai, sebilah pisau, bong, paket plastik berisi ganja, satu paket ganja, dua unit timbangan elektronik di Ruang Senat Fakultas Teknik dan parang sepanjang 60 centimeter di lantai dasar (basement).
Rikwanto mengungkapkan, petugas akan mencari pemilik barang terlarang tersebut dan kembali menyisir lokasi lain.
Pihak kepolisian menduga Kampus Unas terindikasi menjadi tempat peredaran narkoba dan praktik prostitusi sejak lima tahun lalu.
Rikwanto menyebutkan kelompok mahasiswa yang berunjuk rasa itu sering menentang kebijakan rektorat Unas dengan bertindak anarkis.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Harapan Driver Ojol Selepas Nasib Mereka Dibahas Prabowo dan Dasco di Istana
-
Analis: Masa Depan Politik Budi Arie Suram Usai Ditolak Gerindra dan PSI
-
Soal Anggota Polri Aktif di Kementan, Menteri Amran: Justru Sangat Membantu
-
Pigai Ajak Publik Gugat UU KUHAP ke MK Jika Khawatir dengan Isinya: Kami Dukung, Saya Tidak Takut!
-
KPK Ungkap Alasan Bobby Nasution Belum Dihadirkan di Sidang Korupsi Jalan Sumut
-
Tak Bayar Utang Pajak Rp25,4 Miliar, DJP Sandera Pengusaha Semarang: Ini Efek Jera!
-
Broker 'Hantu' Korupsi Petral Terkuak, KPK: Modus Ini Bikin Harga Minyak Impor Jadi Mahal
-
Tepis Kekhawatiran Publik, Menteri HAM Klaim 80 Persen Revisi KUHAP Lindungi HAM
-
Raperda KTR Ancam 'Bunuh' Konser Musik Jakarta, Legislator: Banyak Mudharatnya
-
Pohon Tumbang Teror Warga Jakarta, Pramono Anung: 62 Ribu Sudah Dirapikan, Cuaca Ekstrem Biangnya