Suara.com - Juru bicara pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK), Ferry Mursyidan Baldan mengatakan, saksi dalam persidangan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2014, tidak perlu berlebihan dan mendramatisir fakta.
Hal itu dikatakannya saat ditemui disela-sela kehadiran sebagai saksi dalam sidang di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Kamis (14/8/2014).
"Sebetulnya kan begini, saksi itu kan harus menjelaskan yang sebenarnya, nggak usah berlebih-lebihan, nggak usah mendramatisir, apalagi ini menjadi pusat perhatian, media online, media tv (siaran secara) live," kata Ferry.
Beberapa hari lalu, mulai muncul beberapa orang yang namanya naik daun, di antaranya Saksi Prabowo-Hatta Novela Nawipa dan Saksi KPU Beatrix Wanane.
Menurut Ferry, kesaksian di MK ini sangat berpengaruh untuk menentukan keputusan. Jadi tidak usah terlalu berlebihan supaya tidak menimbulkan kebencian di belakang.
Apalagi, sampai ada kabar kalau Novela mendapatkan ancaman usai dia memberikan kesaksian di MK.
"Jadi apa yang kita sampaikan itu sangat berpengaruh, kita nggak usah menyampaikan suatu hal yang memang tidak berdasar. Bahwa yang kita sampaikan, Itu harus kita filter. Tidak semua yang kita tahu, disampaikan, nanti ada yang tersinggung," kata dia.
Ferry mengatakan, jika memang ada fakta yang membahayakan diri sendiri sebaiknya tidak usah disampaikan secara langsung. Tetapi bisa dengan laporan tertulis supaya lebih aman.
"Kalau ini fakta, nggak usah kita sampaikan, tapi kita sampaikan secara tertulis, jadi ada kearifan seperti itu," tambah Ferry.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya