Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyayangkan tindakan aparat Polda Metro Jaya dalam merespons demonstrasi pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Bundaran Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis (21/8/2014) siang.
"Sangat disayangkan itu terjadi. Demonstrasi ditanggapi dengan cara-cara seperti itu yang kemudian menimbulkan puluhan orang jadi korban dan dirawat di rumah sakit," kata Fadli Zon.
Respons polisi yang disayangkan Fadli Zon yang pertama ialah penggunaan kawat berduri di dekat Bundaran Patung Kuda yang dimaksudkan untuk menghalangi pendukung Prabowo-Hatta mendekati gedung MK yang sedang menyelenggarakan sidang putusan sengketa pilpres.
Yang kedua, polisi menggunakan gas air mata, tembakan peluru karet, dan semburan air dari armada penghalau massa untuk membubarkan demonstran.
"Ini cara yang tidak profesional, brutal, bahkan biadab," kata Fadli Zon.
Menurut Fadli Zon, seandainya massa dibiarkan demonstrasi di depan gedung MK, tidak akan terjadi kericuhan. Buktinya, kata Fadli Zon, demo-demo pendukung Prabowo-Hatta yang selama ini dilakukan di depan gedung mahkamah selalu berjalan damai.
"Tapi cara tadi, Polda Metro Jaya itu sama sekali tidak profesional. Menggunakan kawat berduri, tembakan gas air mata, water cannon, peluru karet. Itu yang timbulkan suasana tidak kondusif," kata Fadli Zon.
Terkait alasan polisi membubarkan massa karena massa akan menerobos batas pengaman gedung MK, hal dibantah oleh Fadli Zon.
"Tidak benar itu. Ada saksinya," kata Fadli Zon.
Fadli Zon justru menilai polisi bertindak kelewatan kepada pendukung Prabowo. Fadli Zon kemudian menunjuk dua peserta demo yang terluka di bagian kepala dan perut.
"Itu ditembak peluru karet di perut dan kepala," kata Fadli Zon.
Ia menilai Polda Metro Jaya melakukan kesalahan fatal.
"Kapolda harus dicopot, harus dicopot," kata Fadli Zon seraya mengatakan masalah ini akan berlanjut.
Sebelumnya Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan tindakan untuk membubarkan massa sudah sesuai prosedur dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi di lapangan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat