Suara.com - Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Joko Widodo-Jusuf Kalla, harus lebih cermat dalam menambah kawan koalisi, terutama untuk memperkuat cengkeraman di DPR RI.
Berdasarkan hitung-hitungan perolehan kursi di DPR, Direktur lembaga survei Populi Center Usep S Ahyar menilai Partai Golkar dan Partai Demokrat merupakan dua partai yang harus dipertimbangkan untuk ditarik ke dalam koalisi Jokowi-JK.
"Dari sisi kuantitas, misalnya, Golkar lebih banyak (91 kursi DPR). Mereka, kan pemenang kedua (di Pileg 2014). Kan kebutuhannya (Jokowi-JK) kan untuk perkuat Parlemen," kata Usep kepada suara.com, Minggu (8/4/2014).
Selain menarik Golkar atau Demokrat, PDI Perjuangan sebagai partai pemimpin koalisi pengusung Jokowi-JK juga perlu mengajak partai-partai lain yang selama ini tergabung dalam Koalisi Merah Putih pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, seperti PAN atau PPP.
"Tapi yang paling utama (perlu ditarik) ya, yang secara kuantitas berpengaruh secara signifikan di DPR (Demokrat atau Golkar)," katanya.
Terkait jargon yang diajukan Jokowi-JK bahwa partai yang pendukungnya adalah partai tanpa syarat -- artinya boleh bergabung asalkan tidak tawar menawar -- menurut Usep itu merupakan ide yang baik. Tapi, menurut Usep, dalam konteks politik Indonesia, hal itu naif.
"Mau gak mau, kepentingan itu sedikit banyak perlu dilihat. Jadi, keberpihakan itu ya ke rakyat, itu yang paling utama," kata Usep.
Usep mengatakan partai politik pasti punya kepentingan, baik itu Demokrat, Golkar, maupun PDI Perjuangan sendiri.
Usep kemudian menyontohkan seperti apa kepentingan partai politik. Golkar berkepentingan untuk tetap memimpin DPR, buktinya mereka berjuang untuk menggolkan UU MPR, DPR, DPD dan DPRD (MD3). Di UU MD3 diatur salah satunya soal pimpinan DPR, di mana mekanisme pemilihannya berdasarkan suara terbanyak dalam voting. Hal itu berbeda dengan mekanisme sebelumnya, di mana partai pemenang pemilihan legislatif pada 9 April lalu otomatis kadernya akan menjadi ketua.
"Statement elite Golkar bahwa mereka mau memilih di luar, walau tidak ada sejarahnya Golkar di luar pemerintah, ini kan surprise juga. Tapi bagi saya, ini hal yang perlu diragukan," kata Usep.
Partai Demokrat demokrat berkepentingan untuk tetap menjaga program-program dan gagasan-gagasan Ketua Umum Partai Demokrat yang juga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selama ini.
"Demokrat memang belum ada tradisi koalisi sama PDI Perjuangan karena 10 tahun PDI Perjuangan ada di luar (pemerintah). Tapi menurut saya, Demokrat secara realistis berkepentingan untuk berkoalisi dengan pemenang pemilu," kata Usep.
Sedangkan PDI Perjuangan juga sangat berkepentingan untuk memperkuat posisi di DPR RI sehingga kebijakan-kebijakan yang diambil Jokowi-JK tidak direcoki DPR.
Menurut analisa Usep, kenapa saat ini mereka belum berkoalisi itu karena mereka belum klop.
"Ini kan kelihatan malu-malu kucing. Mungkin dengan gengsi yang selama ini yang selalu dimuncul-munculkan," kata Usep.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta