Suara.com - Direktur Eksekutif The Indonesian Institute (TII), Raja Juli Antoni menilai, munculnya partisipasi anak muda dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 dalam bentuk relawan merupakan juga lawan dari konsep gerontocracy.
"Partisipasi dari kalangan anak muda adalah sebagai lawan dari apa yang kita disebut Gerontocracy, yaitu konsep di mana proses demokrasi itu ada di tangan orang tua dan anak muda hanyalah pengikut," katanya, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (24/8/2014).
Pernyataan tersebut diungkapkan Antoni dalam ajang The Indonesian Forum yang diselenggarakan TII belum lama ini. Menurut Antoni pula, dalam konteks pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) yang memiliki banyak relawan, itu juga bukan hanya lawan terhadap golongan tua. Namun menurutnya, dari cara memerintah juga menunjukkan bahwa gayanya bukanlah yang biasa, dalam arti yang bisa meng-engage anak muda.
"Kalau demokrasi diterjemahkan sebagai kedaulatan rakyat, maka semua orang adalah tulang punggung dari demokrasi itu sendiri," ujarnya.
Selain itu, Antoni mengatakan bahwa ada ilmuwan yang menilai kematangan dari demokrasi adalah dilihat dari seberapa besar partisipasi masyarakat di dalamnya. Kerelawanan menurutnya pula, menjadi hal menarik ketika bicara partisipasi, dan itulah yang terjadi dalam Pilpres 2014.
"PDI Perjuangan mengungkapkan ada sekitar lebih dari 1.200 kelompok relawan yang mendukung Jokowi. Belum lagi berapa lagu yang tercipta, dan juga Konser 2 Jari di GBK menjelang Pemilu," katanya.
Dalam diskusi tersebut, inisiator situs Kawalpemilu.org, Ainun Najib, juga mengatakan bahwa Pemilu 2014 ini spesial, sekaligus sebagai titik kritis dan merupakan persimpangan jalan yang akan mengubah betul arah bernegara. Dia mencontohkan pada H+1 Pilpres, masing-masing pihak saling klaim menang. Maka menurutnya, jika masyarakat tidak menyuguhkan alternatif lain yang independen, dikhawatirkan ada krisis yang bisa saja mengakibatkan kekacauan atau chaos nantinya. [Antara]
Berita Terkait
-
Said Didu Bongkar 5 Kedaulatan RI yang 'Dirampas' Jokowi demi Oligarki Selama Satu Dekade
-
Eks Menkumham: Posisi Negara Kalah, Diperalat Oligarki untuk Validasi Perampokan Tanah Rakyat
-
Curhat di Depan Pemuda Lintas Iman, Cak Imin: Maklum, Saya Kalah Terus
-
Inovasi Urban Farming Keluarga, Agar Peternak Kecil Tidak Tergilas 'Oligarki Ayam'
-
Tak Gentar Dijadikan Tersangka dalam Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Roy Suryo Senggol Gibran
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai