Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama (Ahok), menyatakan sistem Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) yang baru nanti diharapkan mensejahterakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
"Sistem tunjangan kinerja daerah (TKD) yang baru memungkinkan pegawai fungsional bawa pulang penghasilan bersih hingga Rp12 juta,” kata Ahok di Balai Kota, Rabu (27/8/2014).
Ahok menyatakan hal itu dalam acara dialog interaktif etika birokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan dengan PNS DKI yang dihadiri Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Azwar Abu Bakar dan WamenPAN, Eko Prasodjo di Balai Kota.
Bahkan Ahok juga menyatakan, nantinya pegawai fungsional memungkinkan bisa mendapatkan hasil lebih banyak dari eselon.
“Lebih banyak dari eselon pun bisa. Tapi syaratnya ya banyak, nyelesein kerja. Tapi kita juga tegas. Kita sudah pecat banyak orang. Jadi, bukan jadi PNS aman. PNS duduk-duduk diam anda bisa distafkan," ungkapnya.
Selain sistem TKD, lanjut Ahok, harus ada budaya kerja yang diubah. PNS yang bertugas dalam administrasi dan pelayanan publik akan disesuaikan agar semakin efisien.
"Ke depan, PNS gak lagi harus masuk dari pagi sampai sore. Buat apa masuk kalo enggak kerja dan malah main game. Ujung-ujungnya yang kerja malah PHL," kata Ahok.
Ahok berharap, gaji PNS di DKI bisa lebih besar daripada pegawai swasta. Sehingga banyak orang yang mau mengabdikan dirinya di Pemprov DKI Jakarta.
"Kita terima kasih ke PNS, walaupun belum sempurna tapi ada lah PNS yang lebih baik. Kami ingin PNS DKI gajinya lebih besar dari swasta. Tahun depan camat lurah kita kasih pembantu. Saya enggak mau dengar ada daerah yang kotor, ada jalan berlubang dan lain-lain," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
 - 
            
              Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
 - 
            
              KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM
 - 
            
              Onad Resmi Direhabilitasi: Bukan Pengedar, Ini Alasan BNNP DKI
 - 
            
              Budi Arie Merapat ke Gerindra? Muzani: Syaratnya Cuma Ini!
 - 
            
              Yusril: Pasal KUHP Lama Tak Lagi Efektif, Judi Online Harus Dihantam dengan TPPU
 - 
            
              Prabowo Setujui Rp5 Triliun untuk KRL Baru: Akhir dari Desak-desakan di Jabodetabek?
 - 
            
              Subsidi Transportasi Dipangkas, Tarif Transjakarta Naik pada 2026?
 - 
            
              Wacana Soeharto Pahlawan Nasional Picu Kontroversi, Asvi Warman Soroti Indikasi Pemutihan Sejarah