Suara.com - Seorang gadis berusia tujuh tahun dikubur hidup-hidup oleh sepasang lelaki dan perempuan yang mengaku sebagai paman dan bibinya. Gadis kecil asal Maanpur, India itu selamat setelah ditolong oleh seorang petani.
Gadis kecil yang malang itu bernama Tanu. Tanu diculik oleh sepasang lelaki dan perempuan yang mengaku paman dan bibinya. Selama diculik, Tanu disiksa. Puncaknya, gadis itu dimasukkan ke dalam sebuah lubang lalu dikubur dengan tanah.
Hidup Tanu mungkin saja sudah berakhir jika Alok Kumar, seorang petani setempat, tak lewat dekat lubang kuburan Tanu. Mendengar suara teriakan tertahan dari dalam tanah, Alok pun bergegas menggali. Tanu ditemukan dalam keadaan setengah sadar dan langsung dilarikan ke rumah sakit.
Kepada Headlines Today, Tanu menceritakan peristiwa yang menimpanya. Gadis, yang oleh sejumlah media, dikatakan berusia lima tahun itu, menceritakan bahwa si penculik awalnya mengajaknya pergi untuk makan. Namun, kenyataannya, si penculik sudah menyiapkan sebuah lubang untuk menguburnya.
Tanu mengatakan kepada kami bahwa sepasang lelaki dan perempuan membawanya pergi beberapa hari yang lalu dan mencoba mencekiknya. Mereka lalu menguburnya di ladang," kata Kepala Polisi Rajesh Krishna seperti dikutip Mail Today.
Kepolisian Sitapur kini sedang memburu pasangan lelaki dan perempuan yang diduga menculik Tanu. Mereka menduga, dua orang itu bukanlah paman dan bibi Tanu. Sayang, Tanu tidak mengenal mereka.
Saat ditemukan, sejumlah memar terlihat di sekujur tubuh gadis malang itu. Ada pula bekas jeratan di bagian lehernya. Kini Tanu masih di kantor polisi, karena sang ibu Renu Awasthi, juga belum bisa ditemukan. (Metro)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Shio Paling Beruntung Besok 25 November 2025, Cuan Mengalir Deras
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Pakar Hukum UGM Ingatkan KPK Soal Kasus ASDP: Pastikan Murni Fraud, Bukan Keputusan Bisnis
-
Polisi Jadi 'Beking' Korporasi Perusak Lingkungan, Masyarakat Sipil Desak Reformasi Mendesak
-
Respons Gus Yahya Usai Beredar SE Pencopotan dari Ketum PBNU: Dokumen Ilegal Beredar Lewat WA!
-
Miliki Kualitas Data yang Baik, Pemprov Jateng Raih Penghargaan dari Kemendukbangga
-
PBNU Memanas! Waketum Amin Said: Islah Satu-satunya Jalan, Tak Ada Forum Bisa Copot Gus Yahya
-
Usut Kasus Bupati Ponorogo, KPK Geledah Kantor Swasta di Surabaya
-
Ditempeli Stiker 'Keluarga Miskin', Mensos Sebut Banyak Warga Mengundurkan Diri dari Penerima Bansos
-
Tak Cukup Dipublikasikan, Laporan Investigasi Butuh Engagement Agar Berdampak
-
Surat Edaran Terbit, Sebut Gus Yahya Bukan Lagi Ketua Umum PBNU Mulai 26 November 2025
-
Program Prolanis Bantu Penderita Diabetes Tetap Termotivasi Jalani Hidup Lebih Sehat