Suara.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengharapkan pertemuan ke-6 Forum Global Aliansi Peradaban Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNAOC) di Nusa Dua Bali pada 29-30 Agustus akan menghasilkan komitmen bersama untuk mempromosikan toleransi di dunia.
"Dari pandangan saya, acara ini mencerminkan arti penting di kawasan Asia Pasifik dengan keragaman latarbelakang budaya dan agama secara harmonis di antara peradaban dunia," kata SBY didampingi Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dan Perwakilan Tinggi UNAOC Nassir Abdulaziz Al-Naseer, di Nusa Dua Bali, Jumat (29/8/2014).
SBY menyatakan, penyelenggaraan Forum Global UNAOC di Bali berada pada waktu yang tepat menyusul tantangan perdamaian dunia terutama hubungan antara dunia barat dengan Islam yang masih dipenuhi rasa tidak percaya.
"Di dunia barat sendiri, kita menyaksikan peningkatan intensitas antara Amerika Serikat dan negara-negara Eropa di satu sisi dan Rusia di sisi lain," kata SBY.
Di dunia Islam terutama wilayah Timur Tengah, lanjut SBY, konflik saling tidak percaya merujuk pada tingkatan yang tidak dapat diterima.
"Peningkatan korban jiwa dari semua pihak di konflik Suriah dan Irak masih muncul. Situasi itu semakin memburuk dengan kehadiran ISIS atau Negara Islam, sebuah gerakan yang membajak kemurnian Islam," kata Presiden.
Dia menegaskan Forum Global UNAOC dapat menyuarakan komitmen untuk saling berdialog antar beragam budaya, keyakinan, dan peradaban.
"Saya berharap Deklarasi Bali akan menjadi hasil forum ini dan akan menuntun kita untuk mengejar tindakan bersama. Saya harap kesuksesan pertemuan Forum Bali ini dan hasilnya dapat mengikuti kesuksesan forum-forum sebelumnya di Spanyol, Turki, Brazil, Qatar, dan Austria," ujar Presiden.
Aliansi Peradaban PBB dibentuk oleh Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon pada 14 Juli 2005.
Aliansi itu bertujuan menjembatani jurang antara Islam dan Barat serta membangun kemauan politik dan aksi bersama untuk menghadapi prasangka, mispersepsi, dan menolak ekstrimisme dalam masyarakat.
Aliansi Peradaban PBB itu memiliki empat pilar tindakan yaitu pendidikan, kepemudaan, media, dan migrasi. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina
-
Website KontraS Diretas! Netizen Murka, Curigai Upaya Pembungkaman Informasi
-
Terungkap di Sidang: Detik-detik Anak Riza Chalid 'Ngotot' Adu Argumen dengan Tim Ahli UI
-
Harga Telur Naik Gara-gara MBG, Mendagri Tito: Artinya Positif
-
Penyelidikan Kasus Whoosh Sudah Hampir Setahun, KPK Klaim Tak Ada Kendala
-
Fraksi NasDem DPR Dukung Gelar Pahlawan untuk Soeharto: Lihat Perannya Dalam Membangun
-
Kemenhaj Resmi Usulkan BPIH 2026 Sebesar Rp 88,4 Juta, Ini Detailnya
-
Emak-Emak Nyaris Adu Jotos di CFD, Iron Man Jadi Penyelamat
-
Pemerintah Usulkan Biaya Haji 2026 Turun Rp 1 Juta per Jemaah Dibanding Tahun Lalu
-
Bicara soal Impeachment, Refly Harun: Pertanyaannya Siapa yang Akan Menggantikan Gibran?