Suara.com - Makam pemimpin besar umat Islam, Nabi Muhammad di Kubah Hijau Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, akan dipindahkan. Hal itu terungkap dari bocornya dokumen setebal 61 halaman yang ditulis akademikus Arab Saudi, seperti dikutip dari laman Independent, Rabu (3/9/2014).
Dalam dokumen tersebut, Makam Nabi Muhammad akan dipindahkan ke pemakaman al-Baqi, yang terletak tak jauh dari Masjid Nabawi.
Menanggapi rencana tersebut, Direktur Islamic Heritage Research Foundation, dr Alawi, langsung bereaksi. Katanya, pemindahan makam Nabi Muhammad hanya akan memunculkan amarah pada umat Islam.
Sebab, saban hari, banyak umat Islam yang berkunjung dan berziarah ke makam Nabi Muhammad.
Seperti musim Haji layaknya saat ini. Jutaan peziarah dari seluruh dunia akan berkumpul dan berdoa di makam Nabi Muhammad.
"Dengan memindahkan makam berarti mereka mencegah para peziarah untuk mengunjungi Ka'bah," kata Alawi.
"Ziarah atau haji adalah kewajiban dalam Islam. Harus dilakukan setidaknya sekali seumur hidup. Umat Islam rela pergi haji, salah satunya, untuk memberikan penghormatan di makam Nabi Muhammad," ujar Alawi.
ISIS di Balik Pemindahan Makam?
Negara Islam dan Suriah (ISIS) diduga menjadi dalang di balik rencana pemindahan makam Nabi Muhammad. ISIS, baru-baru ini, menyatakan bakal menyerang Arab Saudi dan menghancurkan Ka'bah bila berhasil menembus negara itu.
ISIS menganggap Ka'bah sebagai berhala, yang menyebabkan seseorang menyembah selain Allah.
Penghancuran Ka'bah dan Makam Muhammad dicap tidak main-main. Apalagi, sebelumnya, ISIS pernah menghancurkan makam Nabi Yunus di Kota Mosul, Irak, ketika mereka menguasai kota itu, pada Juli lalu.
ISIS menganggap ziarah ke makam Nabi Yunus sebagai penyembahan terhadap berhala. Karena itu, mereka menghancurkan makam Nabi Yunus.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Harga Diri Bangsa vs Air Mata Korban Bencana Sumatera, Sosok Ini Sebut Donasi Asing Tak Penting
-
Tembus Proyek Strategis Nasional hingga Energi Hijau, Alumni UPN Angkatan 2002 Ini Banjir Apresiasi
-
Implementasi Pendidikan Gratis Pemprov Papua Tengah, SMKN 3 Mimika Kembalikan Seluruh Biaya
-
Boni Hargens: Reformasi Polri Harus Fokus pada Transformasi Budaya Institusional
-
Alarm Keras DPR ke Pemerintah: Jangan Denial Soal Bibit Siklon 93S, Tragedi Sumatra Cukup
-
Pemprov Sumut Sediakan Internet Gratis di Sekolah
-
Bantuan Tahap III Kementan Peduli Siap Diberangkatkan untuk Korban Bencana Sumatra
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK: Bukti Lemahnya Rekrutmen Parpol
-
Era Baru Pengiriman MBG: Mobil Wajib di Luar Pagar, Sopir Tak Boleh Sembarangan
-
BGN Atur Ulang Jam Kerja Pengawasan MBG, Mobil Logistik Dilarang Masuk Halaman Sekolah