Suara.com - Kepolisian Kota Pontianak, Rabu (3/4/2014), mengamankan dua warga negara Cina saat mengemis dan menjual aksesoris untuk beribadah di kota itu, kata Kabag Humas Polresta Pontianak Inspektur Dua (Pol) Harsoyo.
"Kedua warga Tiongkok itu berinisial H dan N, yang berpenampilan layaknya seorang biksu, tetapi mengemis di kawasan pertokoan Kota Pontianak," kata Harsoyo di Pontianak.
Modusnya, kedua warga Cina tersebut, yakni mengaku sebagai biksu dan mengemis sambil menjual tasbih di Kota Pontianak.
"Mereka di Kota Pontianak sudah tiga hari, menginap di Mes Hijas, Jalan Hijas Pontianak," ujarnya.
Pada saat dilakukan pemeriksaan ditemukan uang senilai Rp4 juta, berikut paspor dan visa pelancong. Keduanya tinggal dalam satu kamar di Mes Hijas, Jalan Hijas, Kecamatan Pontianak Selatan.
Menurut pengakuan mereka, kata Harsoyo, sebenarnya warga Cina itu datang ke Pontianak bertiga, satu temannya sudah pulang ke negaranya, sehingga tinggal dua orang ini, yakni satu laki-laki dan perempuan.
"Menurut pengakuan mereka, keduanya ke Kota Pontianak sedang berlibur. Tetapi mereka juga menjual tasbih serta mengemis," ujarnya.
Keduanya tidak bisa berbahasa Inggris dan Indonesia, sehingga Polresta Pontianak menggunakan jasa penerjemah untuk meminta keterangan dari kedua warga asing tersebut.
"Hasil pemeriksaan kami sementara, belum ditemukan adanya pelanggaran dari kedua warga asing itu. Tetapi terus kami lakukan pendalaman, apakah ada unsur penipuan dan pemerasan ataupun unsur pidana lainnya," kata Harsoyo.
Jika memang terbukti penipuan, maka kedua warga negara asing itu akan diproses sesuai pasal 365 KUHP.
"Kalau hanya permasalahan imigrasi, akan kami serahkan pada pihak Imigrasi untuk dilakukan deportasi melalui kedutaan Tiongkok di Jakarta kalau memang diperlukan," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO