Suara.com - Raja Swaziland baru-baru ini menikahi seorang gadis perawan berusia 19 tahun sebagai istrinya yang ke-14. Istri baru sang raja merupakan mantan kontestan ajang pemilian ratu kecantikan yang dikenal dengan julukan "Sindi Si Nakal".
Sang raja berusia 46 tahun itu bernama Mswati III. Seperti dilansir Allafrica, raja memilih Sindi dari antara ribuan perempuan setengah bugil yang menari-nari dalam acara kerajaan yang dinamakan Umhlanga setahun sebelumnya, atau tepatnya pada tahun 2013.
The Obeserver, surat kabar yang dimiliki sang raja, melaporkan bahwa Sindiswa Dlamini - nama lengkap Sindi - terlihat di acara pembukaan sebuah pameran dagang di negeri tersebut. Sindi disebut-sebut sudah resmi menjadi istri ke-14 Raja Mswati III.
Sejumlah media di luar kerajaan melaporkan bahwa Sindi sebenarnya adalah istri ke-15 sang raja. Perbedaan pemberitaan ini terjadi lantaran jumlah istri raja dianggap sebagai rahasia di Swaziland. Warga Swaziland memang diharamkan untuk menggosipkan aksi poligami yang dilakukan raja.
Sunday Sun, sebuah media asal Afrika memberitakan kabar miring soal "Sindi Si Nakal". Konon, perempuan itu menjalin hubungan terlarang dengan dua putra raja, Pangeran Majaha dan Pangeran Bandzile, yang notabene masih berusia 20 tahunan.
Salah seorang sumber yang dikutip media tersebut mengatakan, "Sindi mengencani kedua lelaki tersebut. Dia adalah gadis pesta yang doyan bersenang-senang".
Sumber lain menyebutkan, Sindi sudah tidak gadis ketika dinikahi Raja Mswati.
"Dia (Sindi) bukan perawan. Dia banyak minum dan merokok dan banyak memiliki tato di sejumlah bagian tubuh yang tidak bisa saya sebutkan," kata sumber yang tidak disebutkan namanya itu.
Tak hanya itu isu tak sedap yang digelontorkan. Ada pula sumber yang mengatakan, Sindi menikahi raja untuk mengangkat status sosialnya.
Media di Swaziland tidak pernah memberitakan kabar soal raja tanpa seizin yang bersangkutan. Sebagian besar media di negeri yang terletak di kawasan Afrika bagian selatan itu benar-benar diawasi. Partai politik oposisi dilabeli sebagai organisasi teroris dan pergerakan protes politik akan langsung dihajar oleh polisi dan tentara. (AllAfrica)
Terpopuler
- 6 Mobil Terbaik untuk Lansia: Fitur Canggih, Keamanan dan Kenyamanan Optimal
- 10 Mobil Mini Bekas 50 Jutaan untuk Anak Muda, Sporty dan Mudah Dikendarai
- 5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah yang Cocok untuk Multitasking dan Berbagai Kebutuhan
- 6 Motor Paling Nyaman untuk Boncengan, Cocok buat Jalan Jauh Maupun Harian
- Jesus Casas dan Timur Kapadze Terancam Didepak dari Bursa Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
OJK Lapor Bunga Kredit Perbankan Sudah Turun, Cek Rinciannya
-
Profil PT Abadi Lestari Indonesia (RLCO): Saham IPO, Keuangan, dan Prospek Bisnis
-
Profil Hans Patuwo, CEO Baru GOTO Pengganti Patrick Walujo
-
Potret Victor Hartono Bos Como 1907 Bawa 52 Orang ke Italia Nonton Juventus
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
Terkini
-
Cak Imin Bicara soal Isu Pemakzulan di PBNU Usai Rapat, Nusron Wahid: Doakan Badai Cepat Berlalu
-
Tangisan Rindu pada Kakek Berujung Maut, Alvaro Tewas Disumpal Handuk oleh Ayah Tiri
-
Isu Pemakzulan Gus Yahya Menguat, Begini Reaksi Nusron Wahid Soal Polemik Internal PBNU
-
PDIP Lawan Politik Uang, Hasto Kristiyanto: Gerakkan Anak Muda dan Bangun Visi Samudra
-
Lima Petani Pino Raya Luka Berat Diduga Ditembak Keamanan Perusahaan Sawit! Begini Kronologinya
-
Ayah Tiri Dalang di Balik Pembunuhan Bocah 6 Tahun di Pesanggrahan, Ternyata ini Motifnya
-
Benarkan Alex Tewas di Tahanan, Kapolres Jaksel: Lebih Jelasnya Nanti Malam
-
KPK Ungkap 16 Kapal Hasil Akuisisi ASDP Masih Mangkrak di Galangan, Rugikan Perusahaan
-
Kematian Alvaro Kiano Nugroho: Sang Kakek Ungkap Sikap Misterius Ayah Tiri yang Ternyata Pelaku
-
Seloroh Tokoh di Lingkungan TPU Kebon Nanas, Usul Kuburan Vertikal 5 Lantai Buat Cegah Relokasi