Suara.com - Penyidik Polsek Kebayoran baru akan memanggil perwakilan dari PT Korindo. PT Korindo merupakan perusahaan rekanan yang mengganti sistem bahan bakar dari premium atau pertamax ke bahan bakar gas di armada Transjakarta yang meledak dan terbakar di depan Halte Al-Azhar pada hari Kamis (28/8/2014) lalu.
"Akan dipanggil dalam waktu dekat, akan ditanyakan spesifikasi awal dalam penggantiannya seperti apa," kata Kepala Bidang Hubungan Masayarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto, di Polda Metro Jaya, Senin (8/9/2014).
Rikwanto menambahkan, nantinya pemeriksaan ini akan dikaitkan dengan hasil pemeriksaan dan keterangan dari Pusat Laboratorium Mabes Polri, tentang apa penyebab ledakan dan kebakaran tersebut.
Polisi memanggil PT Korinda, lanjutnya, setelah mendalami keterangan dua teknisi Transjakarta, Yoki Pratama (25) dan Priyanto Butarbutar (25). Dari keterangannya, bus tersebut baru beroperasi 7 sampai 8 bulan.
"Berarti masih baru, dan pada waktu dikirim dari luar negeri, spesifikasinya adalah bahan bakar minyak, bisa premium bisa pertamax, namun di indonesia, dijakarta dirubah menjadi bahan bakar gas," paparnya.
Ketika disinggung apakah kasus ini bisa dibawa ke ranah pidana, Rikwanto menegaskan bisa apabila ada unsur kelalaian.
"Lihat unsurnya nanti, kalau ada unsur kelalaian bisa dipidanakan," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO