Suara.com - Kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengeksekusi delapan lelaki Muslim Sunni di depan umum. Delapan orang tersebut dieksekusi karena dituduh membuat rencana untuk melawan ISIS.
Eksekusi berawal pada Jumat (12/9/2014) malam saat dua orang anggota ISIS membantai seorang polisi di Desa Al-Jumasah, Irak bagian utara. Polisi tersebut dituduh menjadi mata-mata untuk pasukan Irak dan Kurdi.
ISIS mengumpulkan warga setempat untuk menonton eksekusi mati di desa yang berlokasi 120 kilometer sebelah utara Kota Tikrit itu.
"Anggota Negara Islam mengatakan bahwa ini adalah nasib bagi siapapun yang melawan mereka," kata seorang saksi mata seperti dikutip oleh Reuters.
"Mereka (Negara Islam) menunjukkan bukti berupa sejumlah CD dan salinan korespondensi si lelaki dengan pasukan keamanan," tambah si saksi.
Setelah si polisi dihukum mati, sekelompok orang bersenjata menyerang rumah pejabat Negara Islam di tempat tersebut.
Kemudian, masih menurut saksi, pada Sabtu pagi, 10 kendaraan milik ISIS berkeliling Desa Al-Jumasah. Bersama mereka, ikut pula dua orang informan yang bertugas menunjuk 10 orang yang dituduh menyerang rumah pejabat ISIS malam sebelumnya.
Pada Sabtu sore, tiga di antara orang yang ditangkap dibebaskan, sementara tujuh lainnya dieksekusi mati.
ISIS, yang sudah menguasai Irak bagian utara sejak Juni lalu, mengendalikan sejumlah wilayah seperti Provinsi Salahuddin, Nineveh, Diyala, dan Anbar. Dalam menjalankan aksinya, ISIS juga menggandeng sejumlah kelompok bersenjata kecil. (Reuters)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
Terkini
-
Riset Auriga: Kayu Deforestasi Indonesia Masih Mengalir ke Eropa, Habitat Orangutan Terancam
-
Drama Rumah Mewah Berujung Ricuh, Mertua Usir Menantu di Bone, Rebutan Harta Gono-gini?
-
Prabowo Ketuk Palu! Ditjen Pesantren Resmi Dibentuk, Kado Spesial Hari Santri Usai 6 Tahun Penantian
-
'Saya Sedih Lihatnya!' Curhat Kapolda Metro Usai Teken Setumpuk Surat Pecat Anggota Nakal
-
Rocky Gerung Kritik Elite Politik: Pamer Dukungan Survei Tetapi Tidak Jelas Ideologinya
-
Belum Ada Laporan soal Dugaan Penghinaan Bahlil Lahadalia, Polda Metro Jaya: Baru Tahap Konsultasi
-
Pramono Anung: Dikotomi Pesantren Tak Relevan! Kontribusi Santri Tak Terbantahkan
-
Buntut Olok-olok di Grup Chat, Mahasiswa FK Unud Pembully Timothy Anugerah Tak Bisa Ikut Koas!
-
Tragedi Udayana: Mahasiswa Tewas Lompat dari Lantai 4, Chat Olok-olok BEM Viral Jadi Sorotan
-
KPK Serahkan Tersangka Suap Izin Tambang Rudy Ong ke Jaksa Penuntut Umum