Suara.com - Memasuki hari ke-4 rilis situsnya, Putri Pertiwi selaku pengelola situs Beranilawanmafia.com belum membuka identitasnya. Sebagaimana disampaikan oleh pihak LSM dari Indonesia Mining and Energy Studies (IMES) serta Lingkar Madani (LiMa), komunikasi terakhir Putri hanya menjelaskan bahwa ia mahasiswi Indonesia yang kuliah di Singapura.
Menurut pihak IMES dan LiMa, penjelasan lebih lanjut tentang siapa Putri, sejauh ini belum bisa didapatkan. Mereka menganggap, ada kesan yang kuat bahwa Putri dengan sengaja merahasiakan identitasnya.
"Hingga dua hari lalu, nomor telepon yang bisa dihubungi tetap aktif dan betul nomor Singapura. Penelusuran terhadap IP Address situs Beranilawanmafia.com berasal dari Singapura dan server-nya beralamat di Amerika Serikat (AS)," ungkap mereka melalui rilisnya, Rabu (17/9/2014).
Melalui rilis itu pula, Direktur Eksekutif IMES, Erwin Usman, menyatakan bahwa diperlukan jaminan keamanan dari Presiden Terpilih Joko Widodo (Jokowi) agar Putri Pertiwi, admin situs Beranilawanmafia.com beserta rekan-rekannya, mau muncul dan tampil secara terbuka ke depan publik.
"Saya kira, Putri akan tampil jika ada jaminan keamanan dari Jokowi. Karena apa yang disampaikannya lewat situs Beranilawanmafia.com, berpotensi menimbulkan ancaman dan tekanan dari pihak yang merasa dirugikan, yaitu para mafia di lingkup domestik maupun internasional," ujar Erwin.
Erwin sendiri menilai, kemunculan situs Beranilawanmafia.com merupakan sebuah aksi penting dari masyarakat yang menunjukkan bahwa dukungan masyarakat terhadap langkah pemberantasan mafia di lingkup pemerintahan cukup besar.
Sementara itu, Direktur LiMa, Ray Rangkuti, memberikan masukannya untuk Putri sebagai pengelola situs tersebut. Yaitu bahwa mafia tidak hanya bercokol di sektor migas saja, namun juga di sektor lainnya seperti maritim, pertanian dan perikanan, kehutanan, lingkungan hidup, dan lain sebagainya. Ray sendiri juga mengapresiasi langkah Putri yang berani meluncurkan situs itu.
"Apa yang dilakukan Putri menunjukkan kualitas partisipasinya, di mana dia dan rekan-rekannya tidak hanya sebatas berkomentar di sosmed, namun dia berani menghimpun dukungan masyarakat terhadap agenda pemberantasan mafia yang dilakukan Jokowi," ujarnya.
Pengamat ini juga meminta agar pemerintah dan Jokowi khususnya, dapat memberikan perlindungan terhadap Putri dan rekan-rekannya, serta pihak-pihak lainnya yang melakukan gerakan nyata untuk melawan para mafia tersebut.
"Pemerintah dan pihak Jokowi, ke depan harus bisa memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat yang berani melakukan aksi nyata seperti Putri, untuk melawan para mafia. Terutama hal tersebut diperlukan ketika nantinya ada pengungkapan nama-nama kepada publik, karena potensi ancaman dan intimidasi pasti terjadi. Meskipun saya meyakini, bahwa ketika meluncurkan situs Beranilawanmafia.com, Putri dan kawan-kawan pasti sudah menyadari risiko yang akan dihadapinya ke depan," paparnya.
Lebih lanjut, Ray menyampaikan ironi Indonesia sebagai sebuah negara. Di mana menurutnya, yang bersembunyi harusnya bukanlah mereka yang mencoba mengungkapkan kebenaran, tetapi justru mestinya mereka yang melakukan kejahatan.
Hingga hari ini, Rabu (17/9) sekitar pukul 14.39 WIB, dari empat nama yang dirilis situs Beranilawanmafia.com, nama yang ketat bersaing sebagai usulan calon Menteri ESDM sejauh ini adalah Poltak Sitanggang dan Karen Agustiawan. Poltak menempati posisi tertinggi dengan meraih 645 persetujuan, sementara Karen Agustiawan menempati peringkat kedua dengan 513 persetujuan. [IMES/LiMa]
Berita Terkait
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Wamen KP hingga Menteri Ngaku Terbantu dengan Polisi Aktif di Kementerian: Pengawasan Jadi Ketat
-
Soal Larangan Rangkap Jabatan, Publik Minta Aturan Serupa Berlaku untuk TNI hingga KPK
-
FPI Gelar Reuni 212 di Monas, Habib Rizieq Shihab Dijadwalkan Hadir
-
Studi INDEF: Netizen Dukung Putusan MK soal Larangan Rangkap Jabatan, Sinyal Publik Sudah Jenuh?
-
FPI Siap Gelar Reuni 212, Sebut Bakal Undang Presiden Prabowo hingga Anies Baswedan
-
Sekjen PDIP Hasto Lari Pagi di Pekanbaru, Tekankan Pentingnya Kesehatan dan Semangati Anak Muda
-
Menag Klaim Kesejahteraan Guru Melesat, Peserta PPG Naik 700 Persen di 2025
-
Menteri PPPA: Cegah Bullying Bukan Tugas Sekolah Saja, Keluarga Harus Turut Bergerak
-
Menteri Dikdasmen Targetkan Permen Antibullying Rampung Akhir 2025, Berlaku di Sekolah Mulai 2026
-
Polisi Tangkap Dua Pengedar Sabu di Bekasi, Simpan Paket 1 Kg dalam Bungkus Teh