Suara.com - Seorang pasien tewas karena terlalu lama harus mengantre di mobil ambulan untuk mendapatkan penanganan segera di unit gawat darurat Rumah Sakit Morriston, Swansea, Inggris.
Pasien yang tengah sekarat dan tidak disebutkan identiasnya itu dikabarkan terpaksa menunggu selama empat puluh menit lamanya sebelum ditangani petugas medis.
Ambulan yang membawa sang pasien nahas tersebut tidak bisa memotong antrian karena ada 15 mobil ambulans lainnya yang juga mengantre di rumah sakit itu.
“Unit gawat darurat di RS Morriston sangat sibuk, ditambah lagi dengan banyaknya ambulan yang tiba dalam waktu singkat secara bersamaan,” kata sebuah pernyataan bersama dari pihak rumah sakit seperti dikutip Dailystar.
Pihak rumah sakit juga menyatakan duka cita serta menyesal tidak bisa buru-buru memberikan penangan terbaiknya.
“Sayangnya pasien meninggal. Kami berahap bisa menyampaikan duka cita mendalam kepada pihak keluarga,” lanjut pernyataan itu.
Namun demikian otoritas setempat tidak begitu saja diam merespon pernyataan itu dengan menyerukan penyidikan atas pelayanan kesehatan, pihak otoritas juga menyebutnya sebagai krisis.
Sementara kepala penanggung jawab ambulans di Morriston membela diri dengan mengatakan telah bekerja meminimalisir penundaan penanganan sependek mungkin.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO