Suara.com - Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bekasi, Jawa Barat, tengah mendalami adanya laporan dugaan pelecehan seksual terhadap dua warga setempat oleh oknum anggotanya yang terjadi Senin (22/9/2014) dini hari.
"Saya sudah dapat laporannya. Sekarang saya sedang telusuri," ujar Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum (Trantibum) Satpol-PP Kota Bekasi, Kandar Iskandar di Bekasi, Senin (22/9/2014).
Menurutnya, penelusuran laporan itu akan dilakukan pihaknya dengan menyocokkan nomor polisi motor yang digunakan oknum anggotanya saat kejadian berlangsung.
"Korban tidak tahu identitas pelaku karena dia menutupi seragamnya dengan jaket hitam. Satu-satunya petunjuk yang bisa ditelusuri adalah nomor polisi kendaraan pelaku yakni B 3736, Jenis Yamaha Mio warna biru," katanya.
Berbekal petunjuk itulah, kata dia, pihaknya akan mengungkap jati diri pelaku, apakah dia benar anggota Satpol PP Kota Bekasi atau bukan.
"Alasannya, seragam Satpol-PP bisa saja diperjualbelikan secara bebas di masyarakat. Siapapun bisa mengaku anggota Satpol PP," katanya.
Selain nomor polisi, pihaknya juga akan mengecek daftar nama anggota yang melakukan piket pada malam kejadian.
"Semalam memang ada sepuluh anggota kami yang piket rutin pada malam tadi. Nanti kita cek juga," katanya.
Kandar mengaku akan mendukung langkah keluarga korban bila yang bersangkutan berniat melapor pada kepolisian.
"Kalau mengadukan ke polisi, kita akan serahkan itu sepenuhnya kepada hukum. Kalau diserahkan ke Pemkot Bekasi, pasti ada sanksi disiplinnya," katanya.
Sementara itu, keluarga korban pelecehan seksual mendatangi Markas Polresta Bekasi Kota untuk melapor, Senin (22/9/2014).
Peristiwa itu terjadi saat kedua korban melintas di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Bekasi Barat, pada Minggu (21/9), sekira pukul 23.00 WIB Keduanya lalu dituduh sebagai pasangan mesumoleh pelaku hingga digiring ke kompleks perkantoran Pemkot Bekasi.
Namun keduanya dibawa pelaku ke area parkir basement gedung 10 lantai Pemkot Bekasi dan dilecehkan secara seksual.
"OV dipaksa melakukan oral pada kemaluan si pelaku dengan ancaman penganiayaan," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Remaja Perempuan Usia 15-24 Tahun Paling Rentan Jadi Korban Kekerasan Digital, Kenapa?
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh