Suara.com - Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan, serangan udara terhadap militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) semata-mata hanyalah "operasi psikologis", bukan militer.
"Kita membutuhkan operasi yang besar... pengeboman lewat udara itu sebagian besar, bisa saya katakan, sebagai bentuk teater, bukan perang yang serius melawan terorisme," kata Rouhani dalam sebuah wawancara dengan CNN, hari Jumat (26/9/2014).
"Ini adalah ancaman bersama bagi kita, dan ini membutuhkan upaya bersama dari kita semua," lanjut Rouhani.
Amerika Serikat (AS) dan Iran secara mengejutkan berkompromi soal kebijakan luar negeri mereka, di saat keduanya bersama-sama menghambat pergerakan ISIS yang sudah menguasai sebagian wilayah Irak dan Suriah.
Ketika AS masih membatasi diri hanya dengan melancarkan serangan udara ke Irak dan Suriah untuk menggempur kantung-kantung pertahanan ISIS, Iran sudah bergerak lebih maju. Iran mengerahkan Garda Revolusinya ke Irak. Hal itu dibuktikan dengan kemunculan foto Qassem Suleimani, Kepala Pasukan Garda Revolusi Iran sedang berada di Irak.
Lima negara Arab, ditambah Iran dan AS kini membentuk koalisi yang mungkin belum pernah ada sebelumnya. Mereka satu tujuan, melawan ISIS.
Kendati demikian, Rouhani mengatakan bahwa dirinya lebih memilih tidak memakai kata "koalisi". Pasalnya, menurut Rouhani, beberapa negara tidak berada di bawah satu payung koalisi. (CNN)
Tag
Berita Terkait
-
Turki Gempur ISIS Online: 26 Orang Ditangkap Terkait Propaganda Teror di Medsos
-
Serangan Udara AS di Somalia Tewaskan Tokoh Kunci ISIS, Siapa?
-
Gempur Persembunyian ISIS di Pegunungan Somalia, AS Klaim Sukses Besar
-
Turki Desak Prancis Pulangkan Warganya yang Terlibat ISIS di Suriah
-
Nasib Tragis Tiga Remaja Inggris yang Menjadi Pengantin ISIS
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
KPK Ungkap Dugaan RK Terima Uang Hasil Korupsi Pengadaan Iklan di BJB
-
PSI Jakarta Ungkap Aksi Nyata Jawab Tuntutan 17+8, Apa Saja?
-
Baru Sehari Jabat Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa Didemo dan Didesak Dicopot
-
Mengenal Lebih Dekat Puteri Komarudin, Sosok Disebut Jadi Menpora Gantikan Dito
-
Ustaz Khalid Ngaku Jadi Korban Agen Travel Muhibbah dalam Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Susul Kasus Jokowi, Roy Suryo Pertanyakan Ijazah Gibran
-
Viral! Wanita Ini Syok Isi Celengan Berubah, Uang Ratusan Ribu Mendadak Jadi Recehan
-
Peringatan Ulta Levenia soal Ancaman Intervensi Asing di Indonesia
-
KPK Tahan 3 Tersangka Kasus Suap pada Pengadaan Katalis Pertamina
-
Refly Harun : Gibran Jadi Wapres Setelah SMA di Luar Negeri Adalah Cacat Bawaan