Suara.com - Peneliti Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Pandu Yuhsina mengatakan, pemerintahan Jokowi-JK akan mengalami kesulitan. Salah satunya, karena Jokowi tidak memiliki jabatan strategis sebagai pengurus di Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.
"Pengaruh kewibawaan Pak Jokowi di internal (partai) juga jauh di bawah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan elit PDIP lainnya. Konsekuensinya tentu, dia tidak begitu punya kekuatan signifikan untuk kendalikan partainya," ujar Pandu dalam diskusi "Membawa arah kabinet Jokowi-JK, Kabinet Trisaksi atau Transaksi?" di Cikini, Jakarta, Minggu (28/9/2014).
Dia menambahkan, karenanya Jokowi tidak akan bisa mengendalikan PDI Perjuangan. Malah, nantinya Jokowi yang dikendalikan oleh partainya sendiri.
"Konsekuensinya tentu, dia (Jokowi) tidak begitu punya kekuatan signifikan untuk kendalikan partainya. Jokowi harus hadapi desakan-desakan partainnya sendiri yang meminta jatah," katanya.
Selain itu, tutur Pandu, posisi Jokowi juga tersandera di tengah parpol-parpol pendukungnya seperti Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Oleh karena itu, Pandu menegaskan Jokowi harus memiliki sikap tegas agar tidak dikendalikan orang-orang di sekitarnya.
"Di sana ada Nasdem, PKB, mereka juga pasti akan dorong kadernya masuk kabinet. Meski pun diawal ngakunya koalisi tanpa syarat. Apa mungkin begitu. Realisitis aja. Itu tidak mungkin. Jadi sekarang semua tergantung gimana sikap Jokowi," kata Pandu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!