Suara.com - Direktur Secret Service, Julia Pierson, mengundurkan diri pada Rabu (1/10/2014) setelah ditemukan beberapa laporan insiden bobolnya sistem pengamanan Presiden Barack Obama.
Secret Service, yang setara dengan Pasukan Pengamanan Presiden (paspampres) di Indonesia, memang bertugas menjaga presiden Amerika Serikat. Tetapi baru-baru ini seorang veteran tentara berhasil menerobos Gedung Putih, istana kepresiden AS.
Pierson baru 18 bulan duduk di posisinya, didesak mundur oleh anggota konggres AS, setelah seorang veteran perang Irak memanjat pagar, berlari sambil mengacungkan pisau di dalam lingkungan Gedung Putih sebelum dihentikan oleh seorang agen Secret Service yang sedang tidak bertugas.
Dalam pertemuan dengan sebuah komite kongres AS, Pierson, mengatakan dia bertanggung jawab penuh dalam insiden bobolnya pengawalan presiden itu. Ia mengajukan pengunduran di dalam pertemuan dengan Menteri Keamanan Dalam Negeri, Jen Johnson.
Juru bicara Gedung Putih, John Earnes, mengatakan Obama yakin pengunduran Pierson adalah yang terbaik bagi Secret Service dan setelah terjadinya beberapa insiden, Obama memutuskan sudah saatnya badan itu dipimpin orang baru.
Tekanan terhadap Pierson sendiri memucak setelah muncul sebuah laporan bahwa seorang kontraktor keamanan swasta, yang membawa senjata, dibiarkan masuk dalam satu elevator dengan Obama dalam kunjungannya ke Atlanta. Ia bahkan sempat memotret dan memvideokan sang presiden menggunakan ponselnya.
Pada 2011 bahkan pernah terjadi seseorang menembak Gedung Putih sebanyak tujuh kali. Insiden-insiden itu memantik kekhawatiran bahwa Obama tidak dilindungi dengan pantas di era yang penuh gejolak keamanan ini.
Semua presiden AS memang pernah menerima ancaman mati, tetap Obama sebagai presiden berdarah Afrika pertama di AS, lebih banyak menerima ancaman ketimbang para pendahulunya.
Setelah Pierson mundur, Joseph Clancy, mantan kepala pasukan pengamanan Obama yang pensiun pada 2011, diangkat sebagai penjabat sementara Secret Service. Ia dipanggil kembali ke Gedung Putih dan terpaksa meninggalkan jabatannya sebagai direktur di Comcast, sebuah perusahaan keamanan swasta di AS. (Reuters)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Cuaca Hari Ini: Hujan Merata di Kota-kota Besar Jawa dan Sumatera
-
Pengacar Arya Daru Pangayunan Minta Polisi Dalami Sosok Vara dan Dion, Siapa Dia?
-
Guru Besar IPB: Petani Dituntut Taat Kebijakan, Tapi Bantuan Benih dan Pupuk Masih Jauh dari Cukup
-
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Dugaan Korupsi Program Digitalisasi Pendidikan
-
1.300 UMKM Siap Unjuk Gigi di Kompetisi Perdana Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas
-
Merasa Terlindungi, Barang Pemberian Kapolda Herry Heryawan Bikin Penyandang Tunarungu Ini Terharu
-
Kolaborasi Bareng DPRD DKI, Pramono Resmikan Taman Bugar Jakbar
-
Menteri Hukum Ultimatum PPP: Selesaikan Masalah Internal atau AD/ART Jadi Penentu
-
Satu Bulan Tragedi Affan Kurniawan: Lilin Menyala, Tuntutan Menggema di Benhil!
-
Polemik Relokasi Pedagang Pasar Burung Barito, DPRD DKI Surati Gubernur Pramono Anung