Suara.com - Kelompok masyarakat yang mengatasnamakan Progres 98 mendatangi kantor KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (3/10/2014).
Mereka mendesak KPK memeriksa Presiden terpilih Joko Widodo dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Orang-orang yang datang ke KPK itu umumnya ibu rumah tangga. Mereka berseragam hitam dan membawa payung yang di ujungnya diberi bra atau kutang.
"Kami minta kepada Abraham Samad agar tidak takut memeriksa rekening Jokowi yang berada di beberapa negara. Kami juga meminta kepada KPK agar jangan takut memanggil Megawati untuk diperiksa seperti yang dijanjikan KPK sendiri," kata Ketua Progres 98, Faisal Assegaf, di lobi KPK.
Tidak jelas, Jokowi dan Megawati terlibat kasus apa sehingga harus diperiksa oleh KPK.
"Kami minta KPK jangan hanya berbicara, jangan tebang pilih," kata seorang perempuan.
Mereka mengancam akan datang lagi ke KPK dengan membawa orang lebih banyak lagi bila desakan hari ini tidak direspons.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Nadiem Calon Tersangka Korupsi Google Cloud di KPK, Kuasa Hukum Membantah
-
Kementan Targetkan Indonesia Mandiri Vaksin Hewan, Fasilitas di Surabaya Akan Ditingkatkan
-
KPK Akhirnya Ambil Alih Kasus Korupsi Petral dari Kejagung, Apa Alasannya?
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat
-
Kemenpar Dukung Pesta Diskon Nasional 2025: Potongan Harga 20-80 Persen!
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu