Suara.com - Wakil Ketua KPK Busyro Muqqodas menyarankan agar Presiden Joko Widodo mengumumkan susunan kabinet pemerintah periode 2014-2019 di Istana, Jakarta. Tujuannya, kata dia, untuk menjaga kelaziman dan tradisi protokoler kenegaraan.
"Saya batasi komen saya ya, pengumuman kabinet merupakan lambang kepemimpinan dan politik yang perlu dijaga marwah kenegaraannya. Pengumuman di Istana paling tepat dan lazim dalam tradisi protokoler kenegaraan," kata Busryo melalui pesan singkat kepada wartawan, Jumat (24/10/2014).
Busyro khawatir bila pengumuman kabinet dilakukan di luar kompleks Istana, akan memberikan ruang bagi pihak tertentu yang ingin memanfaatkan Jokowi.
"Pengumuman di Istana juga untuk menghindari lubang-lubang tawaran pihak manapun yang ingin mencuri hati Presiden dengan fasilitas tertentu," kata Busyro.
Oleh karena itu, Busyro menyarankan agar semua pihak, termasuk Badan Usaha Milik Negara, untuk turut serta menjaga marwah Presiden.
"Sebaiknya semua pihak termasuk BUMN ikut menjaga marwah Presiden sebagai simbol negara," tambahnya.
Beberapa waktu yang lalu, Presiden Jokowi mengatakan menyebutkan tiga alternatif tempat untuk lokasi pengumuman kabinet, yakni Istana, Tanah Abang, dan Pelabuhan Tanjung Priok.
Rabu (22/10/2014) malam lalu, Jokowi-JK tiba-tiba membatalkan agenda pengumuman kabinet di Pelabuhan Tanjung Priok karena sejumlah alasan, di antaranya ia harus mematangkan lagi susunan menteri.
Hingga hari ini, belum ada kepastian, kapan dan dimana, Jokowi akan menyampaikan nama menterinya. [Nikolaus Tolen]
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO