Suara.com - Salah satu diktator paling kejam di dunia, Jean-Claude “Baby Doc” Duvalier meninggal dunia karena terkena serangan jantung, Sabtu (4/10/2014) waktu setempat.
Baby Doc meninggal pada usia 63 tahun. Berita meninggalnya diktator ini diumumkan oleh Menteri Kesehatan, Florence Guillaume.
Duvalier adalah presiden termuda di dunia. Pada saat dinobatkan menjadi presiden, ia baru berusia 17 tahun. Ia mewarisi kekuasaan dari ayahnya, Francois “Papa Doc” Duvalier.
Setelah memimpin Haiti dengan tangan besi dari tahun 1971 hingga 1986, ia melarikan diri ke Prancis dan hidup di pengasingan. Kemudian, ia kembali ke Haiti pada 2011.
Sama seperti ayahnya, ia memerintah Haiti dengan kejam. Membatasi gerak kelompok oposisi, menumpas para pemberontak dan menggunakan uang negara untuk kepentingan pribadinya. Ia juga hidup dalam kemewahan.
Salah satu tindakan kejamnya yang terkenal adalah pembentukan pasukan Tontom Macoutes, polisi rahasia Haiti yang bertugas memberantas oposisi dan pemberontak. Mereka dikabarkan membunuh, menyiksa dan membunuh sekitar 30.000 orang dari kelompok oposisi antara tahun 1960 hingga 1970.
Ia akhirnya melarikan diri ke luar negeri setelah terjadi pemberontakan dan kerusuhan besar-besar di Haiti atas kegagalannya memerangi kemiskinan dan buta huruf di Haiti.
Baby Doc sempat memplokamirkan dirinya sebagai Presiden Seumur Hidup. Kediktatoran di Haiti selama 30 tahun yang diawali masa pemerintahan ayahnya akhirnya berakhir saat dirinya melarikan diri.
Pada tahuun 1990-an para mantan politisi yang dipenjara selama masa pemerintahannya mengajukan dirinya ke pengadilan Paris atas kejahatan terhadap kemanusiaan tetapi, sayangnya tuntutan tersebut tidak berhasil karena tidak cukup bukti.
Saat kembali ke Haiti, ia tinggal di sebuah villa di kawasan orang-orang kaya di Port-au-Prince. (AL-jazeera)
Berita Terkait
-
Reformasi Polri Tanpa Tenggat? KPRP Bentukan Presiden Akui Masih Meraba Masalah
-
Piala Dunia 2026: Enggan Meremehkan, Carlo Ancelotti Anggap Semua Lawan di Grup C Kuat
-
Kebijakan Nyeleneh Trump Bisa Gagalkan Haiti dan Iran Main di Piala Dunia 2026?
-
5 Fakta Mengejutkan Haiti, Pendatang Baru Piala Dunia 2026 yang Stadionnya Setara Manahan
-
Pelatih yang Tak Pernah ke Haiti Bawa Permata Karibia ke Piala Dunia Setelah 52 Tahun
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Seluruh Gubernur Wajib Umumkan Kenaikan UMP 2026 Hari Ini
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
Terkini
-
Prabowo Mau Tata Ulang Kota, DPR: Perlu Tangan Besi Lawan Cengkeraman Pengusaha
-
Pemerintah Targetkan Sampah Bantargebang Hilang 2 Tahun, Pramono Tinggal Tunggu Arahan Bangun PLTSa
-
Panglima TNI Rotasi 187 Perwira Tinggi, Mayoritas dari Angkatan Darat
-
Saksi Sebut Pertamina Gunakan Kapal Jenggala Bango karena Stok Gas Kritis
-
Ancaman Wabah Mengintai Pengungsi Bencana Sumatra, Pakar Ingatkan Risiko ISPA hingga Kolera
-
Yahya Cholil Staquf Klarifikasi Dana Rp100 Miliar PBNU, Konsesi Tambang dan Isu Zionis
-
Kaleidoskop Satu Dekade Shopee: Menciptakan Dampak Bagi Ekosistem melalui Inovasi & Kolaborasi
-
Mendagri dan Menko PMK Bahas Kebutuhan Masyarakat Aceh Tamiang dan Aceh Timur Pascabencana
-
Pemprov DKI Kirim 27 Ton Bantuan ke Korban Bencana Sumatera
-
Tiga Koridor TransJakarta Terdampak Imbas Truk Hantam Separator di Dua Halte